Skripsi
Reduksi Makna Ritual Kematian (Pahamang) Pada Generasi Muda di Sumba Timur (Studi Sosiologi di Desa Hambaparaing, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur)
XMLJudul yang diangkat dalam penelitian ini adalah REDUKSI MAKNA RITUAL KEMATIAN (PAHAMANG) PADA GENERASI MUDA DI DESA HAMBAPRAING, KECAMATAN KANATANG, KABUPATEN SUMBA TIMUR. Dalam ajaran agama Marapu terdapat ritual-ritual adat, salah satunya adalah ritual kematian (pahamang). Pahamang merupakan bagian dari adat Sumba, yaitu suatu keadaan dimana berkumpulnya keluarga besar (dalam hal ini laki-laki atau bapak) dalam rumah adat (tikar adat) untuk melakukan musyawarah bersama dalam rangka mengambil beberapa keputusan terkait dengan adat istiadat dan berbagai macam hal yang berhubungan dengan acara kematian. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab terjadinya reduksi makna ritual kematian (pahamang) pada generasi muda di Desa Hambapraing, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur?”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui “faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya reduksi makna ritual kematian (pahamang) pada generasi muda di Desa Hambaparaing, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur”. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perubahan sosial. Informan dalam penelitian ini adalah 9 (sembilan) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang tokoh pemerintah, 3 (tiga) orang tokoh masyarakat, 1 (satu) orang tokoh adat, 2 (dua) orang masyarakat dan 2 (dua) orang pemuda. Hasil wawancara informan selanjutnya dianalisis menggunakan metode penelitian berupa deskriptif kualitatif dimana penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data lapangan melalui teknik observasi dan wawancara mendalam. Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pemahaman akan makna dan nilai dari ritual kematian (Pahamang) telah memudar pada generasi muda di Desa Hambapraing, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur. Memudarnya pengetahuan akan makna dan nilai pada generasi muda di Desa Hambapraing dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni, faktor perkembangan iptek, faktor minimnya sosialisasi dalam keluarga dan masyarakat dan faktor migrasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi pola pikir dan pandangan generasi muda tentang tradisi ritual kematian (Pahamang). Sehingga mereka mulai kecanduan dan tertarik terhadap sesuatu yang bersifat modern dari pada yang bersifat tradisional. Yang lebih parahnya lagi generasi muda akan mewarisi atau memiliki sikap individu dan sikap masa bodoh yang berakibat pada generasi muda akan kehilangan kekhasan makna dan nilai dari tradisi ritual kematian (Pahamang) yang merupakan warisan leluhur dan juga sebagai identitas pemersatu kini terkubur dan memudar. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yakni Kondisi masyarakat khususnya generasi muda di Desa Hambapraing dengan gaya hidup zaman ini turut mempengaruhi eksistensi tradisi ritual kematian (pahamang) yang ada di Desa Hambapraing. Saran Disarankan kepada generasi muda agar selalu menjaga dan melestarikanbudaya daerah Sumba, terutama nilai–nilai (nilai kebersamaan dan nilai tolong menolong) dari tradisi ritual kematian (Pahamang) yang merupakan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang jaman dahulu, sehingga tetap ada meskipun zaman telah modern.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Imanuel Umbu Plaikari - Personal Name
|
Student ID |
1603030123
|
Dosen Pembimbing | |
Penguji |
Dr.Drs Blajan Konradus,MA - 196102191988031001 - Ketua Penguji
Dr. Hotlif A. Nope, S. Sos, MA - 197711242005011002 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
69201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Sosiologi
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2023 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
692.01 Pla R
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |