Skripsi
Dampak Pemberian Dana Bantuan Terhadap Migrasi Psk Eks Karang Dempel Pasca Penutupan Lokasi Oleh Pemda Kota Kupang
XMLPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kebijakan Pemerintah Kota Kupang menutup lokasi Karang Dempel dengan ketentuan memberikan pelatihan keterampilan sebagai bekal untuk beralih pekerjaan dan memberikan kompensasi sebesar Rp5.500.000 per orang dengan tujuan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Namun, ketentuan tersebut tidak terealisasi sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Kupang. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak pemberian dana bantuan terhadap migrasi PSK eks Karang Dempel pasca penutupan lokasi oleh PEMDA Kota Kupang. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak pemberian dana bantuan terhadap migrasi psk eks Karang Dempel pasca penutupan lokasi oleh PEMDA Kota Kupang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informan melalui teknik snowball sampling. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang. Sumber data diperoleh melalui data primer yaitu para pekerja seks sedangkan data sekundernya diperoleh dari data dan dokumen-dokumen di Kelurahan Alak dan lokasi Karang Dempel yang kemudian dianalisis dengan tiga tahap yakni reduksi data, display data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan fakta terkait Kebijakan Pemerintah Kota Kupang yakni adanya program stimulus dari PEMKOT Kupang, berupa pelatihan keterampilan ternyata tidak terealisasikan dan pemberian modal usaha yang diberikan tidak merata serta dana tersebut tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh pemerintah. Maka lanjutan dari dampak kebijakan pemerintah Kota Kupang membuat para pekerja seks tidak bermigrasi secara ekonomis, karena faktor ekonomi dan juga stigma sosial dari masyarakat sehingga mereka tetap bekerja namun dengan cara melakukan prostitusi online dan juga praktik secara tertutup di kos. Para pekerja seks ini memilih melakukan migrasi secara geografis yaitu berpindah keluar daerah Kota Kupang untuk mencari sumber penghasilan yang lebih besar. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar penutupan lokasi tidak sertamerta ditutup begitu saja. Seharusnya, sebelum ditutup dilakukan pendampingan secara intensif kepada para pekerja seks. Setelah dilakukan penutupan lokasi, mereka akan berada dan tersebar di mana-mana tanpa terdekteksi. Hal itu akan sangat mengkhawatirkan, terutama terkait dengan penyebaran penyakit HIV/AIDS. Setelah lokalisasi ditutup secara otomatis akan banyak PSK yang bergerak sendiri, kita tidak tahu dimana menemukan mereka.
Kata Kunci: Pekerja Seks, Lokalisasi, Dampak, Migrasi
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Sulfiani - Personal Name
|
Student ID |
1803030088
|
Dosen Pembimbing |
JOSEP EMANUEL JELAHUT - 196412241992031003 - Dosen Pembimbing 1
SUSANA C L PELLU - 197110222005012001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Josep Emanuel Jelahut - 196412241992031003 - Ketua Penguji
Susana C L Pellu - 197110222005012001 - Penguji 1 Christine Erika Meka - 198501072008122004 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
69201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Sosiologi
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2023 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
632.01 Sul D
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |