Skripsi
TRADISI ADAT PERKAWINAN LIKA TELO (TIGA TUNGKU) DI DESA BALAWELING 1 KECAMATAN SOLOR BARAT KABUPATEN FLORES TIMUR
XMLMaria Stefiana Letek Keban, NIM 1801090035, tahun 2023. Dengan Judul Tradisi Adat Perkawinan Lika Telo (Tiga Tungku) di Desa Balaweling 1 Kecamatan Solor Barat Kabupaten Flores Timur. Dibimbing oleh pembimbing I Flafius Selfianus Rato, S.Pd.,M.Pd dan Stevridan Y. Neolaka, S.Pd.,M.Pd. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana tahap pelaksanaan perkawinan Lika Telo (Tiga Tungku) di Desa Balaweling 1? (2) Apa makna dan nilai dari perkawinan Lika Telo (Tiga Tungku? (3) Bagaimana dampak dari perkawinan dalam kampung yang tidak menggunakan tradisi perkawinan Lika Telo (Tiga Tungku). Tujuan penelitian ialah (1) Untuk mengetahui tahap pelaksanaan perkawinan Lika Telo (Tiga Tungku). (2) Untuk mengetahui makna dan nilai dari perkawinan Lika Telo (Tiga Tungku). (3) Untuk mengetahui dampak dari perkawinan dalam kampung yang tidak menggunakan tradisi perkawinan Lika Telo (Tiga Tungku). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara informan, observasi langsung di lapangan dan studi dokumen dalam bentuk foto. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tradisi adat perkawinan Lika Telo terdapat tahap-tahap dalam proses pelaksanaan, tahapan-tahapannya dibagi menjadi 2 yaitu tahap perencanaan/persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap perencanaa/persiapan terdiri dari tahap Dore Sura, Gehi Geret, Koda Wahak, sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari tahap Emelu Gere, Kawe, Oho Baha, Penu mei, Tuno manuk, dan sampai yang terakhir Antar Kebarek. Tahapan-tahapan ini dilakukan apabila masyarakat Desa Balaweling 1 dalam memilih pasangan sesuai dengan jalur adatnya. Sehingga belisnya dapat berputar sesuai dengan lingkaran tiga tungkunya karena belis merupakan salah satu tujuan dari perkawinan Lika Telo. (2) Makna yang menjadi simbol dalam tradisi adat perkawinan Lika Telo yaitu: Bala (gading gajah yang merupakan belis bagi seorang perempuan), ayam (manuk) dan Ua malu (siri pinang) sebagai simbol dalam memberi restu keturunan, kepala (tapo) sebagai simbol penyejukan diri pasangan tersebut. Sedangkan nilai yang terkandung dalam perkawinan Lika Telo yaitu nilai sosial, tanggung jawab, dan nilai musyawarah. (3) Dampak dari perkawinan dalam kampung yang tidak menggunakan perkawinan Lika Telo (Tiga Tungku) yaitu adanya dampak sanksi adat berupa pembayaran denda menggunakan belis, dampak keturunan kadang pasangan tersebut sulit memiliki keturunan, sedangkan dampak yang berikut dampak psikologi bagi perempuan (ibu) dan anak, dimana bagi perempuan (ibu) akan merasa malu dan terganggu karena tidak bisa ikut dan berperan dalam ritual adat, sedangkan bagi anak akan merasa bingung dalam menyapa saudara laki-laki dari ibunya.
Kata kunci: Tradisi, Adat, Perkawinan, Nilai, Makna
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
MARIA STEFIANA LETEK KEBAN - Personal Name
|
Student ID |
1801090035
|
Dosen Pembimbing |
FLAFIUS SELFIANUS RATO - 198702202019031009 - Dosen Pembimbing 1
STEVRIDAN YANTUS NEOLAKA - 199309242019031010 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Susilo Setyo Utomo - 198906242014041001 - Ketua Penguji
FLAFIUS SELFIANUS RATO - 198702202019031009 - Penguji 1 STEVRIDAN YANTUS NEOLAKA - 199309242019031010 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
87201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Pendidikan Sejarah
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2023 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
872.BAN
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |