Evaluasi Tingkat Kerusakan Umbi Beberapa Klon Ubi Jalar Akibat Penggerek Ubi Jalar (Cylas formicarius Fab.) Pada Umur Panen Yang Berbeda Di Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan

Detail Cantuman

Skripsi

Evaluasi Tingkat Kerusakan Umbi Beberapa Klon Ubi Jalar Akibat Penggerek Ubi Jalar (Cylas formicarius Fab.) Pada Umur Panen Yang Berbeda Di Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan

XML

Tujuan penelitian ini adalahUntuk mengetahui intensitas kerusakan klon klon ubi jalar oleh penggerek ubi jalar(Cylas formicarius Fab.) pada umur panen yang berbeda dan Mengidentifikasi klon-klon dengan tingkat ketahanan yang baik terhadap penggerek ubi jalar, Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dengan Faktor A : Umur Panen (U) yaitu 4 Bulan Setelah Tanam (U1) dan 5 Bulan Setelah Tanam (U2) dan Faktor B : Jenis Varietas (V) yaitu 18 klon/varietas(Tabel 3.1) sehingga terdapat 36 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan terdapat2 ulangan sehingga secara total terdapat 72 unit percobaan.Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi antara umur panen dan jenis klon/varietas berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi per tanaman. Petak utama umur panen berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi pertanaman sedangkan jenis variatas/klon berpengaruh nyata terhadap umur panen. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah umbi per tanaman tidak dipengaruhi oleh umur panen tetapi dipengaruhi oleh jenis klon/varietas. Untuk jumlah umbi per tanaman klon ubi jalar pada umur 4 dan 5 bulan setelah tanam berkisar dari 3,67 – 8,83. Jumlah umbi per tanaman klon ubi jalar terendah terdapat pada klon G15 (3,67) yang tidak berdeda nyata dengan Antin3 (3,83), dan Loel Mollo (4,13), sedangkan jumlah umbi per tanaman klon ubi jalar tertinggi terdapat pada klon G1 (8,83) yang tidak berbeda nyata dengan klon G16 (7,13), G9(6,76), G11 (6,71), G18 (6,63), Beta 3 (6,38), Loel Sufa (5,99), G21(5,96), G24(5,67), Loel Neke (5,34), JPV (5,17), Loel Bubu (5,17), dan P.Sollosa (5,08).intensitas kerusakan mutlak berkisar dari 0,00 % – 26,58%. Dapat dilihat pada tabel 4.2. bahwa rerata kerusakan mutlak umbi terendah (0%) terdapat pada klon G11, G18, G24, Beta3, Antin3, P.Sollosa, JPV, Loel Mollo, dan Loel Bubu. Intensitas kerusakan mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan G1 (26,58%) berbeda nyata dengan Loel Sufa (17.85%), Loel Neke (15.32%), Pating1 (13.34%), G23 (12.60%), G16 (10.35%) dan G15 (9.47%).intensitas kerusakan tidak mutlak berkisar 0,00 – 22.60%. Intensitas kerusakan tidak mutlak yang terendah terdapat pada klon G11 (0.00%), G18 (0.00%), G24 (0.00%), Beta3 (0.00%), Antin3 (0.00%), P.Sellosa (0.00%), JPV (0.00%), Loel Mollo (0.00%), namun tidak berbeda nyata dengan G21, G15, G9, Pating1, G16 dan Loel Bubu sedangkan intensitas kerusakan tidak mutlak tertinggi terdapat pada varietas Loel Sufa (22.60%), yang berbeda tidak nyata klon G1 (13,31%), G23 (12,59) dan Loel Neke (10,49). Rerata jumlah lubang gerekan per umbi klon-klon berkisar 0,00 – 1,15 lubang per umbi. Jumlah lubang gerekan yang terendah terdapat pada G11, G18, G24, Antin3, Beta3, P.Sollosa, JPV, dan Loel Mollo, yang berbeda tidak nyata dengan G15 (0,32), G21 (0,45), G23 (0,44), Loel Bubu (0,53) G16 (0,54), Pating1 (0,56) G9 (0,68), Loel Neke (0,86), Loel sufa (1,12) dan G1 (1,15), sedangkan rerata jumlah lubang gerekan tertinggi terdapat pada klon G1 (1,15) yang berbeda tidak nyata dengan Loel Sufa.besar peubah yang diamati.
berkorelasi nyata dan snagat nyata. Intensitas kerusakan tidak mutlak memiliki korelasi yang positif dan signifikan dengan intensitas kerusakan mutlak (r = 0,63) dan jumlah lubang gerekan (r=0.77), dan intensitas kerusakan mutlak memiliki korelasi yang positif dan sangat signifikan dengan jumlah lubang gerekan dengan koefisien korelasi r=0,85. Adanya korelasi positif dan nyata ini berarti bahwa makin tinggi intensitas kerusakan tidak mutlak makin tinggi pula intensiats kerusakan mutlak. Demikian juga, makin tinggi jumlah lubang gerekkan maka makin tinggi pula intensitas kerusakan tidak mutlak maupun intensitas kerusakan mutlak.

Kata Kunci :Penggerek ubi jalarCylas formicariusFab., Intensitas kerusakan, Ubi jalar, Umur panen.


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
SELFI BANI - Personal Name
Student ID
1604060154
Dosen Pembimbing
YOSEP SERAN MAU - 196611281994031001 - Dosen Pembimbing 1
Jesayas A. Londingkene - 196703231997031002 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Yosep Seran Mau - 196611281994031001 - Ketua Penguji
Jesayas A. Londingkene - 196703231997031002 - Penguji 1
Lince Mukkun - 196204141986012001 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
54211
Edisi
Published
Departement
Agroteknologi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
542.11 BAN E
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA