Hubungan Kadar C-Reactive Protein dan D-Dimer Dengan Derajat Keparahan dan Mortalitas Covid-19

Detail Cantuman

Laporan Penelitian

Hubungan Kadar C-Reactive Protein dan D-Dimer Dengan Derajat Keparahan dan Mortalitas Covid-19

XML

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara kadar CRP dan
D-dimer dengan derajat keparahan dan mortalitas pada pasien COVID-19 di
RSUD Prof.Dr.W.Z. Johannes Kupang. Metode Penelitian ini merupakan retrospective cohort study, single centre, dilaksanakan di RSUD Prof.Dr.W.Z. Johannes Kupang pada periode 1 Juli sampai 31 Agustus 2022. Subyek diambil dari populasi terjangkau secara consecutive sampling sesuai dengan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diambil adalah data sekunder yang berasal dari rekam medik pasien COVID-19 yang dirawat di ruang Isolasi maupun ICU Covid RSUD. Prof.Dr.W.Z. Johannes Kupang pada periode 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021. Dilakukan pencatatan data demografi jenis kelamin, usia, diagnosis/derajat keparahan penyakit, hasil akhir sembuh atau meninggal, adanya penyakit penyerta selain COVID-19 serta kadar CRP dan D-dimer pada rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji bivariat untuk membandingkan masing-masing rerata kadar CRP dan kadar D-dimer dengan masing-masing derajat keparahan dan mortalitas penyakit Covid-19 dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Untuk menganalisis adanya korelasi antara kadar CRP dan kadar D-dimer sebagai prediktor masing- masing terhadap derajat keparahan penyakit dan mortalitas Covid-19 dilakukan uji multivariat dengan uji regresi logistik binomial. Seluruh analisa data dari penelitian ini dikerjakan dengan program komputer SPSS versi 25 untuk Windows 11. Ix Hasil dan pembahasan Karakteristik jenis kelamin pada subyek berimbang dengan subyek laki-laki sebanyak 52,9% dan subyek perempuan sebanyak 47,1%. Rerata usia subyek adalah 55,92 tahun. Sebanyak 62,7% subyek memiliki penyakit komorbid selain penyakit Covid-19 yang sedang diderita. Sebanyak 56,9% subyek mengalami derajat keparahan panyakit yang berat, dan sebanyak 35,3% subyek meninggal dalam perjalanan perawatan penyakitnya. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata kadar CRP pada subyek dengan derajat keparahan penyakit yang tidak berat dengan derajat keparahan penyakit yang berat, di mana kadar CRP pada derajat keparahan yang berat memiliki rerata kadar CRP yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kadar CRP pada derajat keparahan penyakit yang tidak berat (p=0.008). Chen dkk tahun 2020 dalam hasil penelitiannya juga menyebutkan bahwa kadar plasma CRP berkorelasi positif dengan derajat keparahan Pneumonia Covid-19, di mana peningkatan kadar plasma CRP mengindikasikan Pneumonia Covid-19 yang berat dan durasi perawatan yang lebih lama. Demikian juga dengan rerata kadar D-dimer, didapatkan kadar D- dimer pada derajat keparahan penyakit yang berat signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan rerata kadar D-Dimer pada derajat keparahan penyakit yang tidak berat (p<0.001). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mubarak dkk tahun 2021 dimana ditemukan bahwa terdapat perbedaan kadar D- dimer Covid-19 derajat berat dengan derajat tidak berat dengan kadar yang signifikan lebih tinggi pada Covid-19 derajat berat (p<0.001).
Pada penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata kadar CRP pada subyek yang sembuh dengan subyek yang meninggal. Subyek yang meninggal memiliki rerata kadar CRP yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang sembuh (p=0.016). Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Tjahyadi RM dkk tahun 2020 dimana ditemukan bahwa rerata kadar CRP signifikan lebih tinggi pada subyek yang meninggal dibandingkan dengan yang sembuh (p=0.011). Demikian juga dengan rerata kadar D-dimer pada penelitian ini didapatkan kadar D-dimer pada subyek yang meninggal memiliki rerata kadar D-dimer yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan subyek yang sembuh (p<0.001). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Soni M dkk tahun 2020 yang menyebutkan bahwa kadar D-dimer pada subyek yang meninggal signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan subyek yang sembuh (p<0.01). Pada penelitian ini didapatkan bahwa peningkatan kadar D-dimer berkorelasi
dengan peningkatan derajat keparahan penyakit Covid-19, sedangkan kadar CRP
memiliki korelasi yang tidak bermakna secara statistik sebagai prediktor derajat keparahan Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar D-dimer merupakan prediktor yang bermakna terhadap derajat keparahan penyakit Covid- 19 (p=0.001). Ini sesuai dengan hasil penelitian Mubarak dkk yang menyebutkan bahwa kadar D-dimer dapat digunakan sebagai biomarker derajat keparahan Covid-19. Hal ini juga sejalan dengan hasil systematic review dari Mudatsir dkk yang menyebutkan bahwa D-dimer merupakan salah satu prediktor yang bermakna terhadap derajat keparahan Covid-19 (p<0.0001).x Pada penelitian ini didapatkan bahwa kadar CRP memiliki korelasi yang bermakna sebagai prediktor mortalitas Covid-19 (p=0.039). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Tjahyadi dkk tahun 2020 dimana disebutkan bahwa kadar CRP signifikan lebih tinggi pada subyek yang meninggal dibandingkan dengan yang sembuh (p=0.034). Ini juga sejalan dengan hasil penelitian Lentner J dkk tahun 2021 yang menyebutkan bahwa kadar CRP merupakan prediktor yang signifikan terhadap mortalitas Covid-10 (p<0.001). Simpulan Karakteristik subyek penelitian ini adalah pasien Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi/ICU isolasi di RSUD Prof.Dr.W.Z. Johannes Kupang dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 52,9%, perempuan 47,1%, rerata usia 55,92 ± 12,2 tahun,
62,7% dengan komorbid, 56,9% dengan Covid-19 derajat berat dan 35,3% yang meninggal. Rerata kadar CRP pada penelitian ini adalah 12,6 ± 3,2 mg/dL pada Covid-19 derajat tidak berat, 21,5 ± 1,9 mg/dL pada Covid-19 derajat berat, 14,4 ± 2,5 mg/dL pada subyek yang sembuh, dan 23,7 ± 1,9 mg/dL pada subyek yang meninggal. Rerata kadar D-dimer pada subyek penelitian ini adalah 334,7 ± 68,5 ng/mL pada Covid-19 derajat tidak berat, 2156,8 ± 431 ng/mL pada Covid-19 derajat berat, 844,1 ± 228,3 ng/mL pada subyek yang sembuh, dan 2336,5 ± 609,9 mg/dL pada subyek yang meninggal. Kadar CRP pada subyek dengan Covid-19 derajat berat signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan Covid-19 derajat tidak berat, namun peningkatan kadar CRP tidak signifikan sebagai prediktor keparahan Covid-19. Kadar CRP pada subyek dengan Covid-19 yang meninggal signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan yang sembuh, dan peningkatan kadar CRP signifikan sebagai prediktor mortalitas Covid-19. Kadar D-dimer pada subyek dengan Covid-19 derajat berat signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan Covid-19 derajat tidak berat, dan peningkatan kadar D- dimer ini signifikan sebagai prediktor keparahan Covid-19. Kadar D-dimer pada subyek dengan Covid-19 yang meninggal signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan yang sembuh, namun peningkatan kadar D-dimer tidak signifikan sebagai prediktor mortalitas Covid-19


Detail Information

Item Type
Laporan Penelitian
Penulis
1. I Made Artawan - Personal Name
2. Sidarta Sagita - Personal Name
3. Maria Agnes Etty Dedi - Personal Name
4. Magdarita Riwu - Personal Name
Student ID
197507092009122001
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
11201
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Dokter
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
112.01 ART H
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA