Disertasi
Reformasi Birokrasi Militer (Study: Reformasi Birokrasi Lantamal VII Kupang)
XMLPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab belum optimalnya pelaksanaan reformasi birokrasi di TNI Angkatan Laut, khususnya Lantamal VII Kupang, dan mengembangkan model reformasi birokrasi yang efektif di Lantamal VII Kupang menuju efektivitas organisasi dalam sistem administrasi militer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran dengan pendekatan sequential exploratory. Data dikumpulkan melalui analisis kualitatif dan kuantitatif, dengan tahapan pertama berfokus pada data kualitatif dan tahapan kedua berdasarkan hasil tahapan pertama.
Berdasarkan sintesa teori Administrasi Publik dari berbagai ahli seperti Rosenbloom dan Goldman, Chandler dan Plano, Bellone, Dwight Waldo, Mark Turner dan David Hulme, Leonard D. White, serta teori Administrasi Militer dari Jeffrey A. Weber dan Johan Eliasson, penelitian ini menggunakan grand theory untuk memahami hubungan antara reformasi birokrasi, administrasi publik, dan administrasi militer. Administrasi publik selalu terkait dengan kebijakan dan organisasi pemerintah (birokrasi) yang bertujuan non-profit untuk kepentingan masyarakat, sementara fungsi-fungsi administrasi militer meliputi profesionalisme, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas.
Hasil penelitian kualitatif mengidentifikasi hipotesis hubungan antar variabel dalam reformasi birokrasi di organisasi militer. Variabel-variabel tersebut meliputi manajemen perubahan, tata sistem manajemen sumber daya manusia, penataan dan penguatan organisasi, penguatan pengawasan, penataan tatalaksana, hubungan sipil-militer, sistem logistik terpadu, penguatan akuntabilitas, deregulasi kebijakan, penguatan pelayanan publik, dan kesiapan operasional sebagai variabel efektivitas organisasi.
Hasil uji keseluruhan menunjukkan bahwa delapan variabel, yaitu manajemen perubahan, tata sistem manajemen sumber daya manusia, penataan dan penguatan organisasi, penguatan pengawasan, penataan tatalaksana, hubungan sipil-militer, sistem logistik terpadu, dan kesiapan operasional, memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan operasional. Sementara itu, tiga variabel lainnya, yaitu penguatan akuntabilitas, deregulasi kebijakan, dan penguatan pelayanan publik, tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan operasional.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk memperhatikan faktor-faktor seperti merasionalisasi struktur personel pelaksana, sosialisasi reformasi birokrasi, penganggaran yang memadai, strategi reformasi birokrasi yang terencana, dan kontekstualisasi kebijakan reformasi birokrasi sebelum mengimplementasikan reformasi birokrasi. Selain itu, penelitian ini menyarankan bahwa pengukuran kinerja reformasi birokrasi di organisasi militer harus mempertimbangkan variabel kesiapan operasional sebagai indikator yang penting.
Kata kunci : Administrasi militer, Reformasi birokrasi militer, efisensi,efektivitas,kesiapan operasional.
Detail Information
Item Type |
Disertasi
|
---|---|
Penulis |
Ahmad Mustofid - Personal Name
|
Student ID |
1912020002
|
Dosen Pembimbing |
Aloysius Liliweri - 195706191981031001 - Dosen Pembimbing 1
Willam Djani - 196410141989011001 - Dosen Pembimbing 2 Laurensius P. Sayrani - 197802052006041002 - Dosen Pembimbing 3 |
Penguji |
Cecep Darmawan - - Ketua Penguji
cec - - Ketua Penguji David B. W. Pand - - Penguji 1 Petrus Kase - 196208091988031002 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
63001
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Administrasi Publik
|
Kontributor |
Ajis Salim Adang Djaha - Kontributor
Dr. Drs. Melkisedek N.B.C. Neolaka, M.Si - Kontributor Maxs U.E. Sanam - Kontributor |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2023 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
632.11 Ger M
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |