Skripsi
Peran Faktual Perempuan Dalam Sanggar Seni Budaya Wela Runus-Manggarai Timur (Studi Kasus Pada Sanggar Budaya Wela Runus Desa Rana Mbata Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur)
XMLSkripsi oleh Elisabet Windyastuti (NIM 1501170039), 2021, berjudul: Peran Faktual Perempuan Dalam Sanggar Seni Budaya Wela Runus-Manggarai Timur. Dibimbing oleh Abdul Syukur, S.Pd.,M.Pd, dan Nirwaning Makleat, S.Si., M.Pd. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan peran faktual perempuan dalam Sanggar Budaya Wela Runus- Manggarai Timur, untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan peran faktual perempuan dalam Sanggar Budaya Wela Runus -Manggarai Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam peran faktual perempuan sebagai pelatih, laki-laki mendominasi peran yang seharusnya menjadi peran kaum perempuan. Sebaliknya, peran faktual perempuan dalam persiapan perlengkaan pementasan, perempuan berperan jauh lebih dominan termasuk peran yang seharusnya dilakukan laki-laki, dan peran faktual perempuan dalam aspek cara dan posisi duduk perempuan. Pada saat pementasan, kaum perempuan selalu ditempatkan dalam posisi yang ditentukan laki-laki. Budaya patriarki dianggap sebagai sebab utama ketidakjelasan pelaksanaan peran faktual perempuan di Sanggar Wela Runus. Kesimpulannya, di Sanggar Wela Runus posisi sosial perempuan masih berada di belakang laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan menyanyi yang didominasi laki-laki dan tidak lagi mengikuti tata cara yang ada dalam sebuah nyanyian adat. Berkaitan dengan persiapan pementasan, perempuan berperan ganda tidak saja sebagai penyanyi tetapi juga tugas lain yang seharusnya menjadi tugas laki-laki. Posisi duduk perempuan yang lebih banyak berada di belakang laki-laki pada saat menyanyi menggambarkan peran sosial perempuan di Sanggar Wela Runus. Kendala dalam pelaksanaan tugas faktual perempuan dalam sanggar seni budaya Wela Runus adalah budaya patriarki, dimana laki-laki masih memegang kekuasaan tertinggi di Sanggar Wela Runus. Kata Kunci: Peran faktual, Perempuan, Sanggar Wela Runus.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Elisabet Windyastuti - Personal Name
|
Student ID |
1501170039
|
Dosen Pembimbing |
ABDUL SYUKUR - 198011162008121001 - Dosen Pembimbing 1
NIRWANING MAKLEAT - 198511032018032001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Karolus Budiman Jama - 197906102008121001 - Ketua Penguji
Nirwaning Makleat - 198511032018032001 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
86205
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Pendidikan Luar Sekolah, FKIP
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2021 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
862.05 Win P
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |