Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Akar Angin (Usnea barbata) di Hutan Lindung Mutis Timau(Studi Kasus di Desa Kuan Noel dan Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan)

Detail Cantuman

Skripsi

Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Akar Angin (Usnea barbata) di Hutan Lindung Mutis Timau(Studi Kasus di Desa Kuan Noel dan Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan)

XML

Desa Kuan Noel dan Desa Fatumnasi merupakan desa yang memiliki potensi Akar Angin (Usnea barbata) yang sangat banyak sebagai salah satu sumber pendapatan utamanya. Hal ini berarti kelestarian dan pengembangan Akar Angin menjadi kunci utama dalam menjamin produksi, pemanfaatan dan pengembangan Akar Angin maka, perlu dilakukan sebuah kajian atau penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Potensi dan Strategi Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Akar Angin. Besarnya Responden dalam penelitian ini sebanyak 133 Responden pemanfaat Akar Angin yang dipilih secara acak pada dua Desa populasi sampel. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, pengamatan, wawancara dan studi pustaka. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif dan dianalisis menggunakan metode SWOT. Hasil penelitian menunjukkan penyebaran Akar Angin atau dalam bahasa lokal hau konof di lokasi penelitian tersebar secara liar pada pohon ampupu (Eucalyptus urophylla) dan untuk hidupnya memerlukan kelembababan yang cukup tinggi. Pemanfaatan Akar Angin di lokasi penelitian hanya dipungut untuk dijual ke pengepul. Dalam kegiatan pemungutan, satu pohon, potensi Akar Angin yang mampu menghasilkan 3-5 kg Akar Angin basah. Pemungutan Akar Angin dalam sehari berkisar antara 5-10 kg dan dalam kurun waktu selama 1 minggu dapat mengumpulkan 30-70 kg Akar Angin. Proses pemungutan Akar Angin di awali dengan menyiapkan sejumlah alat yang di gunakan seperti, karung dan bambu. Pemungutan Akar Angin harus memastikan Akar Angin dalam keadaan kering. Akar Angin yang di kumpulkan dalam keadaan basah dapat menyebabkan kerusakan di tandai dengan perubahan warna Akar Angin menjadi kuning atau kemerah- merahan bila di simpan terlalu lama. Berdasarkan IFAS dan EFAS dilakukan perhitungan sebagai berikut: Jumlah kekuatan dan peluang (S+O) = 2,70 + 2.76 = 5,46 ; Jumlah kelemahan dan peluang (W+O) = 2,06 + 2.76 = 4,82 ; Jumlah kekuatan dan ancaman (S + T) = 2.70+ 1,3 = 4 ; Jumlah kelemahan dan ancaman (W + T) = 2,06 + 1,3 = 3,36. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis SWOT posisi strategi yaitu pengembangan Pemberdayaan masyarakat melalui Pembentukan Perhutanan Sosial dalam pemanfaatan dan pengelolaan Akar Angin.

Kata kunci : Akar Angin, Potensi HHBK,Strategi Pengembangan


Detail Information

Item Type
Penulis
Aryanto Albert Besi - Personal Name
Student ID
1604070011
Dosen Pembimbing
NIXON RAMMANG - 198009202006041002 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Norman P. L. B. Riwu Kaho, - - Ketua Penguji
I. Nyoman W. Mahayasa - 196011281988031002 - Penguji 1
Nixon Rammang - 198009202006041002 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
54251
Edisi
Published
Departement
Kehutanan
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
542.51 Bes A
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA