Studi Kerusakan Hutan Mangrove Di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Detail Cantuman

Skripsi

Studi Kerusakan Hutan Mangrove Di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur

XML

Hutan Mangrove merupakan hutan yang tumbuh disepanjang pantai yang sangat besar manfaatnya. Namun kondisi Mangrove baik secara kualitatif dan kuantitatif terus menurun dari tahun ke tahun yang menyebabkan hutan Mangrove di Indonesia mengalami kerusakan. Salah satunya seperti yang terjadi pada Hutan Mangrove di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena yang cenderung mengalami pengurangan luas karena banyak dialihfungsikan menjadi permukiman, menjadi tambatan perahu, dan penebangan oleh masyarakat untuk berbagai kepentingan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kerusakan yang terjadi dan tingkat keanekaragaman vegetasi jenis Mangrove sebagai bukti adanya kerusakan Hutan di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini berlangsung selama satu bulan yaitu pada bulan September 2022 di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. Responden yang diwawancarai berjumlah 7 orang yang diperoleh menggunakan metode non probability sampling, yaitu snowball sampling dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis vegetasi dengan intensitas sampling 10% dan luas areal hutan mangrove 5,89 Ha.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) bentuk-bentuk kerusakan hutan Mangrove di Desa Lewolaga disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu antara lain (a) pembuatan tambatan perahu dan daerah lintasan perahu yang dilakukan dengan cara membuka lahan, (b) kegiatan tambak garam dan tambak ikan, (c) pemanfaatan Mangrove untuk pembuatan turo, (d) pada saat musim kemarau, masyarakat di Desa Lewolaga memanfaatkan Mangrove dengan cara memotong daun Mangrove untuk dijadikan makanan kambing, dan lain-lain. 2) indeks keanekaragaman jenis tergolong sedang dengan nilai H’ pada tingkat semai 1,15, pada tingkat pancang 1,17, pada tingkat tiang 1,24 dan pada tingkat pohon 1,19. Sedangnya keanekaragaman jenis pada semua tingkatan mengindikasikan adanya gangguan dan tekanan oleh faktor luar yang menyebabkan kerusakan pada vegetasi hutan Mangrove.

Kata Kunci: Kerusakan, Hutan Mangrove, Tingkat Keanekaragaman


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Student ID
1804070047
Dosen Pembimbing
L. Michael Riwu Kaho - 196307241987021002 - Dosen Pembimbing 1
ASTIN ELISE MAU - 198708072015042002 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Michael Riwu Kaho - 196307241987021002 - Ketua Penguji
Astin Elise Mau - 198708072015042002 - Penguji 1
Pamona S. Sinaga - 198601162019032013 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
54251
Edisi
Published
Departement
Kehutanan
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
542.51 BER S
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA