Skripsi
Perancangan Sekolah Luar Biasa Di Kota Kupang Dengan Pendekatan Arsitektur Dan Perilaku
XMLPendidikan adalah hal yang paling penting dalam perkembangan tumbuh kembang manusia, Seperti yang telah disebutkan oleh UU No. 20 tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Ada pula pendidikan khusus atau pendidikan luar biasa yang merupakan bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional yang secara khusus diselenggarakan bagi peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan/atau kelainan. Pada umumnya pendidikan luar biasa diselenggarakan di Sekolah Luar Biasa, disebut juga sistem segregasi yang merupakan sekolah dengan pengelolaannya berdasarkan jenis satu atau dua ketunaan namun terdiri dari beberapa jenjang. Satuan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus terdiri dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan Sekolah Menengah Atas Luara Biasa (SMALB). Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, jumlah penyandang disabilitas di NTT adalah 30.400 orang, antara lain tuna netra 1.739 orang, tuna runggu 2.077, tuna daksa 2.197, tuna grahita 2.053, serta autis 14.254 orang dan angka jumlah penyandang ini terus meningkat setiap tahunnya. Problematika kelompok disabilitas di Kota Kupang secara umum mengalami berbagai hambatan dalam mengakses pendidikan dan kesehatan. Dalam bidang pendidikan bagi disabilitas di Kota Kupang masih diabaikan dan tidak responsif, serta fasilitas dan sarana masih belum memadai dan memenuhi standar pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), seperti ruang khusus bina sesuai dengan ketunaan pada anak. Tujuan utama perancangan sekolah luar biasa adalah memberikan sarana bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk menuntut ilmu dengan ketersediaan fasilitas yang lengkap dan mendukung. Perancangan Sekolah Luar Biasa ini diharapkan mampu memberikan sarana dan fasilitas bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam menempuh pendidikan seperti anak pada umumnya. Dalam proses perancangan arsitekturalnya, pengguna yang memiliki keistimewaan dan kekhususannya, maka pendekatan yang paling tepat ialah Arsitektur dan Perilaku. Pendekatan arsitektur dan perilaku bertujuan membantu proses belajar dan terapi, dimana anak-anak menjadi lebih cepat berkembang dan juga anak-anak sebagai pengguna utama tidak akan merasa canggung.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Letitia Imaculada Assis Hornay - Personal Name
|
Student ID |
1406090037
|
Dosen Pembimbing |
APLIMON JEROBISONIF - 197704042006041002 - Dosen Pembimbing 2
|
Penguji |
Ariency Kale Ada Manu - 196802231998021001 - Ketua Penguji
Aplimon Jerobisonif - 197704042006041002 - Penguji 1 Rosvitayati Umbu Nday - 198702252014042001 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
23201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Arsitektur
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2021 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
232.01 Hor P
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |