NILAI SOSIAL BUDAYA RAGA RANDANG (STUDI SOSIOLOGIS PADA MASYARAKAT DESA WUE KECAMATAN WOLOMEZE KABUPATEN NGADA)

Detail Cantuman

Skripsi

NILAI SOSIAL BUDAYA RAGA RANDANG (STUDI SOSIOLOGIS PADA MASYARAKAT DESA WUE KECAMATAN WOLOMEZE KABUPATEN NGADA)

XML

Penelitian ini berjudul “Nilai Sosial Budaya Raga Randang (Studi Sosiologis Pada Masyarakat Desa Wue Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada)”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja nilai sosial budaya yang terkandung dalam upacara adat Raga Randang di Desa Wue, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada ? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan atau mengungkapkan nilai sosial budaya yang terkandung dalam upacara adat Raga Randang di Desa Wue, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada. Penelitian ini menggunakan teori tindakan dari Talcott Parsons. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dengan responden terkait dan pengumpulan data melalui dokumentasi. Meskipun awalnya direncanakan untuk menggunakan teknik observasi, namun tidak ditemukan kegiatan upacara adat Raga Randang selama penelitian lapangan. Oleh karena itu, teknik observasi tidak dapat digunakan dalam penelitian ini. Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 Ketua Adat (Dor), 1 Tokoh Masyarakat, 1 Ketua LPA dan 2 Orang Tua Adat, yang punya peran penting dan mengetahui tentang upacara adat Raga Randang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tradisi Raga Randang masih dipertahankan oleh masyarakat Desa Wue yang merupakan warisan nenek moyang secara turun temurun dengan tujuan untuk penyambutan tamu kehormatan yang datang dan memberi kehidupan bagi masyarakat Desa Wue seperti pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya. Pelaksanaan upacara adat Raga Randang terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah persiapan yang melibatkan musyawarah (Reze Nanggur) dan turun gong (Wau Gong). Tahap kedua adalah pelaksanaan yang dimulai dengan pengalungan benda-benda simbolis (Keu Kanggong) dan doa adat (Pintu Manuk). Tahap akhir melibatkan prosesi pengantaran (Podo) dan penggantungan gong (Teong Gong). Nilai yang terkandung dalam tradisi Raga Randang yaitu 1). Gotong royong, 2). Religius, 3). Musyawarah mufakat, 4). Keramahan, 5). Penghargaan, dan 6). Kontinuitas. Peneliti menyarankan agar ketua adat dan orang tua adat, memberi edukasi cultural terhadap generasi muda khususnya dalam tradisi upacara adat Raga Randang, sehingga makna dan nilainya pun tidak hilang sampai kapanpun dan juga kepada seluruh masyarakat Desa Wue agar bersama-sama menjaga dan memelihara tradisi upacara adat Raga Randang sebagai sarana penjemputan tamu kehormatan.

Kata Kunci: Nilai Sosial, Budaya, Raga Randang


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
YUNI KLOTILDA NARO - Personal Name
Student ID
1903030033
Dosen Pembimbing
Blajan Konradus - 196102191988031001 - Dosen Pembimbing 1
CHRISTINE ERIKA MEKA - 198501072008122004 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Blajan Konradus - 196102191988031001 - Ketua Penguji
Christine Erika Meka - 198501072008122004 - Penguji 1
Hotlif Arkilaus Nope - 197711242005011002 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
69201
Edisi
Published
Departement
Sosiologi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
692.01 Nar N
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA