Penyelesaian Masalah Wanprestasi Akibat Force Majure Di Tengah Pandemi Covid-19 Di Kota Kupang (Studi Kasus Wedding Organizer Stephen Timothy Wedding Consultant)

Detail Cantuman

Skripsi

Penyelesaian Masalah Wanprestasi Akibat Force Majure Di Tengah Pandemi Covid-19 Di Kota Kupang (Studi Kasus Wedding Organizer Stephen Timothy Wedding Consultant)

XML

Resepsi pernikahan yang mengalami penundaan dan terpaksa harus dibatalkan tidak dapat dihindari oleh pihak Wedding Organizer. Sebagai Pelaku Usaha Wedding Organizer tidak dapat melaksanakan perjanjian tersebut dengan waktu yang sudah disepakati dikarenakan adanya pandemi Covid 19 dan kebijakan pemerintah yaitu PSBB. Hal ini membuat Wedding Organizer dianggap melakukan wanprestasi oleh konsumen mereka. Tetapi tidak terpenuhinya prestasi sesaat pandemi covid-19 tidak dapat digeneralisir sebagai wanprestasi, harus adanya pertimbangan hukum yakni keadaan memaksa atau force majeure dalam mengidentifikasi apakah peristiwa ini merupakan keadaan memaksa atau bukan, Lokasi penelitian ini adalah Kantor Wedding Organizer Stephent Timmothy Consulthan. Masalah pokok dalam tulisan ini adalah (1) Bagaimana penyelesaian masalah wanprestasi akibat force majure di tengah pandemic covid-19? (2) Apa akibat hukum Wedding Organizer jika terjadi wanpresi akibat force pada WO Stephen Timothy Wedding Consultant?
Dalam penelitian ini, jenis data yang di gunakan yaitu berupa data kualitatif dan data kuantitatifr. Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa symbol angka atau bilangan.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Hasil penelitian ini menunjukan pandemi covid-19 tidak direncanakan, karena pandemi covid-19 dapat dikatakan sebagai bencana alam karena tidak ada campur tangan manusia. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa (1) para pihak tidak dapat melakukan prestasinya bukan karna mempunya itikad buruk, sehingga tidak dianggap melanggar akad atau wanprestasi hanya digolongkan sebagai keadaan memaksa namunpara pihak tetap melakukan penyelesaian masalah secara damai di mana pihak WO selaku penyedia jasa tetap melakukan ganti rugi sesuai kespakatan bersama. (2) Perjanjian kerjasama WO Stephent Timmothy Consulthant dengan pengguna jasa telah memenuhi unsur force majeure dan pandemi Covid-19 dapat dikualifikasikan sebagai force majeure, karena pada sesaatpandemi melanda. Sehingga damapak hukum yang di erjadi pada pelaku hukum adalah adanya ganti rugi dari pihak penyedia jasa namun melalui proses musyawara terkait perjanjian yang di lakukan bersama.

Kata kunci : Wanprestasi,Force majure,Wedding organizer, covid-19


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
YULIO KURNIA SANDY - Personal Name
Student ID
1602010360
Dosen Pembimbing
DARIUS MAURITSIUS - 197705312005011001 - Dosen Pembimbing 1
YOSSIE MARIA YULIANTY YACOB - 197807072000501020 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
AGUSTINUS HEDEWATA - - 19590828 198603 1 004 - Ketua Penguji
Darius Mauritsius - 197705312005011001 - Penguji 1
Yossie Maria Yulianty Yacob - 197807072000501020 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
74101
Edisi
Published
Departement
Ilmu Hukum
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
742.01 SAN P
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA