Upaya Pencegahan Terjadinya Konflik Antar Kelompok Pada Ritual Pasola Di Lamboya Kabupaten Sumba Barat

Detail Cantuman

Skripsi

Upaya Pencegahan Terjadinya Konflik Antar Kelompok Pada Ritual Pasola Di Lamboya Kabupaten Sumba Barat

XML

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kisah konflik antar kelompok yang terjadi pada saat ritual Pasola di Lamboya Kabupaten Sumba Barat, Bagaimana peran Pemerintah, Aparat Keamanan dan Tokoh Agama dalam menangani resolusi konflik antar kelompok saat ritual Pasola di Lamboya Kabupaten Sumba Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kisah konflik antar kelompok saat ritual Pasola di Lamboya Kabupaten Sumba Barat dan untuk mendeskripsikan masing-masing peran Pemerintah, Aparat Keamanan, Tokoh Agama dalam proses resolusi konflik saling melengkapi antar kelompok saat ritual Pasola
Lamboya Kabupaten Sumba Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskritif kualitatif dan data-data yang diperoleh berupa data primer maupun data sekunder dilapangan, peneliti menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasola berasal dari kata sola atau hola, yang berarti “sejenis lembing kayu yang dipakai untuk salinsg melempar dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang berlawanan”. Setelah mendapat imbuhan “pa” (pa-sola,pa-hola), artinya menjadi permainan. Jadi Pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan.
Menurut warisan leluhur, dilarang membuat konflik para proses berjalannya Pasola. Hal ini yang selalu ditekankan oleh para pendahulu peserta Pasola sebelumnya dengan catatan pokok bahwa tidak pernah terjadi konflik diantara peserta Pasola maupun kedua suku yang ikut berpartisipasi didalamnya. Dengan demikian, tradisi ini murni dilakukan atas ketaatan terhadap leluhur, namun akhir-akhir ini nilai budaya mulai berpindah posisi, dari ketaatan, kecintaan dan kenyamanan berpasola sudah mulai berubah alur lagi dari ketidaktaan terhadap para dewa. Kondisi seperti ini yang akhirnya menyebabkan terjadinya konflik yang tidak sesuai dengan tradisi awal
Pasola. Dimana pada tahun 2019 terjadi konflik antara peserta Pasola, ini bemula saat salah satu peserta Pasola tidak menerima dengan baik ketika dikenai lembing dari pihak lawan. Itupula terjadi karena pemahaman tentang budaya dan antraksi pasola kepada penonton sangatlah minim sehingga lebih memicu melakukan tindakantindakan yang tidak terpuji diluar ketentuan antraksi budaya yaitu saling melempar batu.


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Yerni Egiwati Sanda - Personal Name
Student ID
1901070025
Dosen Pembimbing
Petrus Ly - 19591211986011002 - Dosen Pembimbing 1
Meryana M. Doko - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Fredik L. Kollo - 19920208 202203 1 009 - Ketua Penguji
Petrus Ly - 195912111986011001 - Penguji 1
Meryana M. Doko - 9908419686 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
87205
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
872.05 nda U
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA