Analisis Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Pengelolaan HKm Wolobobo Di Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebu’u Kabupaten Ngada (Studi Kasus Pada KTH Tangi Lizu, KTH Ebu Mesu I dan KTH Ebu Mesu II)

Detail Cantuman

Skripsi

Analisis Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Pengelolaan HKm Wolobobo Di Desa Tiworiwu Kecamatan Jerebu’u Kabupaten Ngada (Studi Kasus Pada KTH Tangi Lizu, KTH Ebu Mesu I dan KTH Ebu Mesu II)

XML

Hutan Kemasyarakatan (HKm) merupakan kawasan hutan Negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat. Salah satu daerah di NTT yang sudah mendapatkan IUPHKm adalah HKm Wolobobo di Desa Tiworiwu, Kecamatan Jerebu’u, Kabupaten Ngada yang dikelola oleh 3 KTH. Melalui IUPHKM pemerintah berupaya melibatkan masyarakat sekitar hutan sebagai mitra dalam melakukan pengelolaan hutan. Sistem pengelolaan HKm yang dilakukan oleh masyarakat memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada disekitar kawasan hutan Desa Tiworiwu tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahui keberhasilan program HKm yang diterapkan di Desa Tiworiwu ini perlu dilakukan penelitian dilihat dari aspek Sosial dan Ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pengelola HKm Wolobobo dan untuk menganalisis pendapatan masyarakat dari pengelolaan kawasan HKm Wolobobo. Penentuan sampel responden pada penelitian ini menggunakan teknik sensus dengan jumlah sampel sebanyak 44 responden. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.
Secara sosial ekonomi, tingkat umur masyarakat pengelola lahan HKm Wolobobo sebagian besar berada pada umur non produktif dengan tingkat pendidikan yang rendah. Sebagian besar masyarakat memiliki jumlah tanggungan keluarga >5 orang dan pada umumnya pekerjaan utama sebagai petani. Selain itu, masyarakat juga memanfaatkan hasil produksi dari lahan HKm seperti tanaman kopi, jahe, advokat dan sayur pucuk labu siam untuk biaya kesehatan seperti mendapatkan pelayanan kesehatan serta biaya kebutuhan hidup lainnya. Secara ekonomi, dengan adanya HKm dapat membantu pendapatan masyarakat sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan hidup. Besarnya pendapatan petani dari lahan HKm Wolobobo yaitu KTH Tangi Lizu sebesar Rp. 77.401.000 dari 17 KK, KTH Ebu Mesu I Rp. 35.849.000 dari 10 KK dan KTH Ebu Mesu II sebesar Rp. 23.785.000 dari 17 KK, dengan total penerimaan sebesar Rp. 196.600.000. Perlu dilakukan peremajaan terhadap tanaman kopi yang usianya banyak yang sudah tua agar produksi kopi lebih banyak.

Kata kunci: Kondisi Sosial Ekonomi; Pendapatan; Hutan Kemasyarakatan; Kelompok Tani Hutan


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
MARIA INFIOLA YULIA PATI - Personal Name
Student ID
1904070003
Dosen Pembimbing
LUSIA SULO MARIMPAN - 198108142006042001 - Dosen Pembimbing 1
HALENA M. ASA - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Lusia Sulo Marimpan - 198108142006042001 - Ketua Penguji
HALENA M. ASA - - Penguji 1
Roni Sipayung - - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
54251
Edisi
Published
Departement
Kehutanan
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
542.51 PAT A
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA