REVITALISASI TARIAN LIKURAI PADA MASYARAKAT TETUN DI WILAYAH BADARAI

Detail Cantuman

Skripsi

REVITALISASI TARIAN LIKURAI PADA MASYARAKAT TETUN DI WILAYAH BADARAI

XML

Paskalia Mince Bria, NIM. 1701090116, Skripsi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui 1) Proses pelaksanaan tarian likurai, 2) Makna dari tarian likurai, 3) Nilai dan perubahan apakah yang terdapat dalam tarian likurai pada masyarakat tetun di desa badarai. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Lokasi dalam penelitian ini adalah masyarakat desa badarai. Penentuan informan menggunakan Purposive Sampling yaitu penentuan informan dengan pertimbangan peneliti. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Tarian likurai dahulunya merupakan tarian perang, yaitu didendangkan ketika menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang. Walaupun sudah tidak digunakan sebagai tarian perang, tarian ini masih sering ditampilkan dalam berbagai acara seperti penyambutan tamu penting (terhormat), upacara adat, perayaan syukuran, pertunjukan seni, dan festival budaya. Proses pelaksanaan tarian likurai, memiliki 3 tahap yaitu tahap persiapan yaitu para penari mempersiapkan atribut-atribut dan tahap pelaksanaan yaitu para penari melakukan tarian likurai dengan melakukan 3 gerakan pada tarian likurai sedangkan tahap akhir yaitu para penari telah melakukan semua gerakan tarian likurai dan akan keluar dari arena tarian likurai. (2) Pada tarian likurai ada kurang lebih 3 gerakan. Disetiap gerakan tersebut memiliki arti dan maknanya masing-masing. Pada gerakan tebe re memiliki arti atau makna sebagai wujud penghormatan terhadap para pejuang yang telah menang di medan pertempuran, sementara itu pada gerakan be tae be tae toba lutu hun memiliki arti atau mekna bahwa kita patut menghormati tamu yang telah hadir di tengah-tengah kita, oleh karena itu pada saat melakukan gerakan ini para penari melakukan gerakan badan dan kepala sedikit membungkuk. Sedangkan pada gerakan Wesey Wehali memiliki arti atau makna bahwa kegembiraan sehingga pada saat menari, para penari melakukan dengan ritme music tabuhan gendang dan hentakan kaki yang cepat. (3) Nilai yang terkandung dalam tarian likurai adalah nilai sosial yang di dalamnya merupakan tarian dengan penuh kegembiraan, penuh syukur dan rasa menghormati terhadap sesama, selain dari nilai sosial terdapat juga nilai estetis karena pada saat menari para penari dapat melakukan berbagai gerakan serta badan yang meliuk-liuk. Sedangkan, selain dari nilai tersebut terdapat juga perubahan pada atribut-atribut yang dikenakan dahulu dan sekarang seperti pada kain (tais), ikat pinggang (bolas kmurak, hiasan kepala wanita (so’e re), dan giring-giring (knei).


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Paskalia Mince Bria - Personal Name
Student ID
1701090116
Dosen Pembimbing
ANDREAS ANDE - 19621010198903 1 004 - Dosen Pembimbing 1
Susilo S. Utomo - 19890624201404 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Delsy A. Dethan - 198212192014042001 - Ketua Penguji
Andreas Ande - 196210101989031004 - Penguji 1
Susilo.S.Utomo - 198906242014041001 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
87201
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Sejarah
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
872.01 Ria R
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA