Skripsi
Analisis Konsep Gelombang Bunyi pada Tarian Maekat Etnis Timor Berbasis Etnofisika
XMLPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan didesa tuakole, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat analisis konsep gelombang bunyi pada tarian maekat berbasis etnofisika. Objek dan subjek penelitian ini adalah aktifitas kesenian maekat,atribut kesenian maekat dan pelaku seni maekat. Berdasarkan hasil penelitian ini Tarian maekat merupakan kesenian local dari masyarakat Atoni Pah Meto yang ada didesa Tuakole. Atribut yang digunakan dalam maekat pada penari menggunakan senjata tajam suni dan atribut pakian adat Aul noni, Pilu nakaf, Mau naek dan Mau ana, serta Pon haef. Sedangkan atribut musik maekat terdiri atas gong yang dinamai titu ana dan titu naek, ote ana dan ote naek, kbolo ana dan kbolo naek,enaf ana dan enaf naek,serta tufu dan dipukul menggunakan hau. Musik Maekat dimainkan dengan tempo yang cepat dan semangat berkisar 196 BPM dengan pola ritme yang sederhana. Dalam Karakteristik gelombang bunyi maekat terdapat empat parameter yaitu frekuensi,cepat rambat,periode dan amplitudo. Frekuensi pada terhadap alat musik maekat Titu Ana memiliki frekuensi 770,0 Hz, Titu Naek 654,0 Hz, Ote ana 600,0 Hz , Ote Naek 497,6 Hz , Kbolo ana 437,1 Hz, Kbolo Naek 395,3 Hz , Enaf ana 332,6 Hz, Enaf Naek 245,8 Hz ,dan Tufu memiliki frekuensi 189,7 Hz. Faktor yang cepat rambat gelombang bunyi maekat yaitu suhu gas, massa molekul gas, tekanan gas dan rapat massa per massa jenis gas. Periode dari gelombang bunyi yang dihasilkan oleh alat maekat adalah Titu Ana 0,001299 s, Titu Naek 0,00153 s, Ote ana 0,00167 s, Ote Naek 0,00201 s, Kbolo ana 0,00229 s, Kbolo Naek 0,00253 s, Enaf ana 0,00301 s, Enaf Naek 0,00407 s ,dan Tufu frekuensi 0,00527 s. Amplitudo Gelombang maekat mengacu pada taraf intensitas suara berkisar 72,34 dB hingga 86,00 dB. Konsep fisis gelombang bunyi pada kesenian maekat Adalah konsep terjadinya gelombang bunyi pada alat musik maekat,interferensi gelombang bunyi dari alat musik maekat, serta hubungan ukuran alat musik maekat dan frekuensi yang dihasilkan. Penelitian ini juga mengungkap pemahaman Masyarakat Atoni Pah Meto yang ada di desa tuakole terkaitpemahaman adanya hubungan ukuran alat music dan dampaknya terhadap frekuensi yang dihasilkan, masyarakat Atoni Pah Meto juga memiliki perbedaan presepsi terkait frekuensi dan nada yang dihasilkan dengan standar internasional yang menjadi ciri khas dari kebudayaan.
Detail Information
Item Type |
Skripsi
|
---|---|
Penulis |
Policarpo Salva Nong Ximenes - Personal Name
|
Student ID |
1901050048
|
Dosen Pembimbing |
VINSENSIUS LANTIK - 197901292008121001 - Dosen Pembimbing 1
KAROLUS BUDIMAN JAMA - 197906102008121001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
I Wayan Sukarjita - 196807151994031002 - Ketua Penguji
Vinsensius Lantik - 197901292008121001 - Penguji 1 Karolus Budiman Jama - 197906102008121001 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
84203
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Pendidikan Fisika
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2024 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
842.03 Xim A
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |