MAKNA SIMBOLIK DAN NILAI-NILAI ETIS DALAM UPACARA RENDA LEKE DI PAUNDOA DESA KOMBA KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Detail Cantuman

Skripsi

MAKNA SIMBOLIK DAN NILAI-NILAI ETIS DALAM UPACARA RENDA LEKE DI PAUNDOA DESA KOMBA KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

XML

Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana Makna Simbolik dan NilaiNilai Etis dalam Upacara Rendah Leke Di Paundoa Desa Komba Kabupaten Manggarai Timur. Penelitian ini menggunakan studi penelitian deskriptif dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data primer yaitu wawancara dengan 4 orang narasumber yaitu tua adat di Paundoa, dan 3 orang lainnya adalah perwakilan dari Paundoa. Sumber data skunder yaitu dokumentasi terkait dengan penelitian. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian pada masyarakat Paundoa bahwa Rendah Leke memiliki tahapan-tahapan dalam upacaranya, makna simbolik, dan nilai-nilai etis. Pertama, tahap persiapan dalam tahap ini ada tahap perencanaan, kedua, tahap pemberitahuan dalam tahap ini ada acara kepok kepada tuan tanah suku Raghi, ketiga, tahap inti upacara rendah leke dalam tahap ini ada tahap meso telo manu, meso mboko nio, na’a weti nata one watu mbupu Ndoi, ada meso mboko nio, na’a telo manu ne na’a weti nata one watu pazo meka moke, ada tunu manu ne’e wela wawi one watu pazo meke moke, ngilo Ura manu ne’e ate wawi, mbui kolo, mba’u, dan keempat upacara penutup dalam tahap ini ada acara napo dan rendah lekepulang ke kampung. Simbol bahan yaitu; Wawi toro Sebagai bahan representasi antara manusia, Manulalu toro Sebagai perantara, Mboko nio lie zua sebagai bahan pendingin, Telo manu nua lie zua sebagai bahan penyampaian awal, Tua ara sebagai bentuk rasa persaudaraan, Weti nata sebagai tanda terima kasih. Simbol bahasa adat; Mba’u sebagai bahan persembahan, Watu pazo Meka Moke sebagai perantara meminta air hujan, Kami ndia foke ma’a, ngande maza sebagai bahasa pengeluhan masyarakat Paundoa kepada Tuhan, Nenek moyang, Ma’e tolo resi ne tanah, ma’e tolo toli ne watu meminta keakraban manusia dengan (nitu) jin, Ka papa fara, baghi papa sai maknanya dalam kekurangan apapun kita perlu makan bersama dan membagi rata, Mba’u sebagai bahan sajian, Kepok maknanya untuk meminta izin, tanda terima kasih. Upacara ini juga terdapat nilai-nilai etis (1) permusyawaratan, (2) kebijaksanaan (3) nilai eksistensi dari keberagaman dalam persatuan, (4) nilai kemanusiaan dan juga penghargaan pada sejarah, (5) ritual pembaca doa (kepok) merupakan nilai Ketuhanan; (6) nilai gotong royong,(7) Nilai Keberanian.
Kata Kunci: Makna Simbolik, Upacara Rendah Leke, dan Nilai Etik.


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
YANTONIUS JEHADI - Personal Name
Student ID
2001070136
Dosen Pembimbing
Fredik Lambertus Kollo, S.Pd., M.Pd - - Dosen Pembimbing 1
Dorkas Y. A. Kale, S.Pd., M.Pd - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
87205
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
872.05 Jeh M
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA