Pengaruh Budaya Po’o dalam Pemilihan Legislatif Kabupaten Ende Periode 2019/2024 (Studi di Desa Tou, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende)

Detail Cantuman

Skripsi

Pengaruh Budaya Po’o dalam Pemilihan Legislatif Kabupaten Ende Periode 2019/2024 (Studi di Desa Tou, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende)

XML

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya po’o yang di jadikan sebagai instrument politik oleh para calon legislative yang ikut terlibat dalam momentum budaya po’o. bagaimana menjelaskan tentang pengaruh budaya dalam pemilihan legislatif. Secara lebih spesifik ingin menganalisis tentang budaya Po’o sebagai instrumen pada pemilu legislatif di kabupaten Ende dalam pemilu tahun 2019-2024. Budaya Po’o Lowo regho Tabe redho merupakan salah satu budaya adat masyarakat Desa Tou, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende yang diselenggarakan dalam setahun sekali khususnya pada awal tahun baru Tanggal 1 januari. Kata Po’o berasal dari bahasa Ende yang artinya (Makan bersama). Dalam artian bahwa makan bersama dan sekaligus upacara persembahan kepada Tuhan, leluhur dan alam atas berkat dalam berkarya selama setahun terakhir sehingga masyarakat boleh menikmati nafas kehidupan. Namun upacara adat po’o tidak lagi murni menjadi sebuah tradisi tahunan yang di lakukan masyrakat sebagai bentuk syukuran atas berkat Tuhan melainkan momen budaya po’o sekarang sudah dimanfaatkan oleh parah Caleg untuk dijadikan panggung politik dengan melakukan pendekatan tehadap ketua suku (Mosalaki) setiap kali budaya po’o ini di selenggarakan masyarakat merasa di ringankan anggaran oleh para Caleg dengan memberikan bantuan atau sumabangan berupa uang tunai dan sarana prasarana lainya yang belum di lengkapi para panitia penyelenggara acara po’o, untuk turut memeriahkan acara adat po’o agar mereka mendapatkan simpati dari masyarakat setempat. Berdasarkan Pendekatan diatas, terkait terlibatnya para Caleg peneliti berdasarkan pengamatan sementara dari tahun-tahun sebelumnya tanpa di sadari masyarakat setempat eksistensi budaya ini di duga memiliki makna merupakan ruang bagi para Caleg untuk bersosialisasi diri dalam merebut elektabilitas dan popularitas ditengah masyarakat pada saat bulan puncak melaksanakan upacara adat Po’o. Hal ini merupakan panggung politik yang dimanfaatkan oleh para Caleg, di sisi lain para Mosa Laki sepakat bahwa para Caleg tersebut diberikan kesempatan untuk berpartisipasi atau mengambil bagian dalam rangkaian acara adat Po’o tersebut. Oleh karena itu penelitih melihat proses politik erat kaitannya dengan Budaya Po’o khususnya di Desa Tou, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Ende.Berdasarkan uraian yang di kaji dan di bahas oleh peneliti dari latar belakang hingga tahap hasil penelitian dapat secara kerucut untuk mengambil sebuah kesimpulan. Ternyata Pada saat momen ritual adat budaya Po’o ini juga banyak di manfaatkan oleh para caleg dan juga elit-elit politik lainya di mana pada saat budaya ini berlangsung banyak melibatkan masyrakat Desa Tou maupun masyarakat dari luar, sehingga para caleg dapat di berikan kesempatan oleh para mosalaki untuk berbicara di depan atau menyampaikan narasi gagsagan serta visi misi dari para caleg tersebut.
Kata Kunci : Pemilihan Legislatif, Budaya Po’o, Peran Mosalaki Sebagai Tuan Tanah, Relasi Kekuasaan


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Berikardus Wake - Personal Name
Student ID
1903040121
Dosen Pembimbing
Rex Tiran - 199111292019031013 - Dosen Pembimbing 1
Frans W. Muskanan - 199001052024211001 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Rex Tiran - 199111292019031013 - Ketua Penguji
Frans W. Muskanan - 199001052024211001 - Penguji 1
Frans B. Ricky Humau - - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
67201
Edisi
Published
Departement
Ilmu Politik
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
672.01 Wak P
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA