Makna Simbolik Tarian Kosu Dalam Pernikahan (Studi Sosiologis Pada Masyarakat Amarasi Selatan, di Desa Sahraen Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang)

Detail Cantuman

Skripsi

Makna Simbolik Tarian Kosu Dalam Pernikahan (Studi Sosiologis Pada Masyarakat Amarasi Selatan, di Desa Sahraen Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang)

XML

Penelitian dengan Judul Makna Simbolik Tarian Kosu dalam Pernikahan (Studi Sosiologis pada Masyarakat Amarasi Selatan, Desa Sahraen, Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang) bertujuan untuk mengungkap dan mengetahui makna simbolik yang ada pada tarian Kosu. Budaya pernikahan masyarakat Amarasi Selatan memiliki tahapan-tahapan penting yang harus dilakukan sampai pada tahap akhir resepsi pernikahan. Mulai dari tahap makan sirih pinang atau dalam bahasa uap meto Amarasi disebut Hit naot mam fe. Pada tahap ini terjadi proses pengenalan orang tua dan keluarga. Tahap kedua adalah malam adat penurunan marga atau dalam bahasa dawan Amarasi disebut Hit Tasona Nono uf. Tahap berikutnya adalah Kosu yang merupakan akhir acara dalam resepsi pernikahan sebagai bagian penutup dari rangkaian adat istiadat pernikahan masyarakat Amarasi Selatan. Dari serangkaian tahapan pernikahan adat masyarakat Amarasi Selatan Desa Sahraen tersebut, Kosu merupakan salah satu tahapan yang selalu ada dalam setiap acara pernikahan peneliti melihat tarian Kosu merupakan salah satu bagian yang paling unik dalam rangkaian adat istiadat pernikahan karena tradisi Kosu memberikan gambaran tentang suatu peristiwa interaksi sosial yang secara kasat mata dapat ditemukan dalam penggunaan simbol-simbol. Partisipan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah tujuh (7) orang terdiri dari empat (4) orang tokoh adat dan tiga (3) orang masyarakat Desa Sahraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam, pengamatan, dokumentasi terhadap tujuh orang yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Sementara itu untuk mengupas masalah dalam penelitian ini mengunakakan Teori Interaksionisme Simbolik yang digagas oleh Herbert Blumer. Hasil penelitian menunjukan bahwa tarian Kosu yang dilakukan masyarakat Desa Sahraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang dalam acara pernikahan mempunyai makna yang diyakini orang Amarasi. Sedangkan simbol uang dari tarian Kosu dalam pernikahan masyarakat Amarasi yang melambangkan bahwa masyarakat dan tamu undangan yang hadir dalam acara pernikahan secara moril memberikan dukungan kepada kedua mempelai dalam membina rumah tangga yang baru. Simbol uang memiliki makna yang terkandung dari pemberian uang adalah sebagai bantuan finansial yang berupa uang yang diberikan kedua kelurga mempelai bisa membantu kedua mempelai dalam mengatasi biaya awal, seperti biaya membangun rumah, pembelian barang-barang rumah tangga, biaya makanan sehari-hari, dan utang pernikahan yang terasa berat setelah acara pernikahan. Simbol syair lagu dalam tarian Kosu dari adanya syair lagu dalam upacara tarian Kosu menandakan kemerihanan dan perpisahan keluarga perempuan yang telah dengan ikhlas mengatarkan anak Perempuan mereka ke hadapan keluarga mempelai laki-laki.
Kata Kunci: Makna Simbolik, Tarian Kosu, Masyarakat Amarasi Selatan


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Fernando Naibaho Takoy - Personal Name
Student ID
1803030141
Dosen Pembimbing
Blajan Konradus - 196102191988031001 - Dosen Pembimbing 1
Aelshtri Ndandara - 1983080120091220006 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Blajan Konradus - 196102191988031001 - Ketua Penguji
Aelshtri Ndandara - 1983080120091220069 - Penguji 1
Hotlif Arkilaus Nope - 197711242005011002 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
69201
Edisi
Published
Departement
Sosiologi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
692.01 Tak M
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA