Dampak Relokasi Permukiman Pasca Bencana Banjir Bandang Dan Tanah Longsor Tahun 2021 Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Warga (Studi Kasus Desa Waimatan Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata)

Detail Cantuman

Skripsi

Dampak Relokasi Permukiman Pasca Bencana Banjir Bandang Dan Tanah Longsor Tahun 2021 Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Warga (Studi Kasus Desa Waimatan Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata)

XML

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsi dan menganalisis dampak relokasi kehidupan masyarakat desa Waimatan sebelum direlokasi dan sesudah direlokasi ke permukiman baru Tanah Merah akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor tahun 2021 di Desa Waimatan Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis perbandingan. Hasil penelitian ini menyoroti kondisi di Desa Waimatan, yang menghadapi berbagai tantangan dalam berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan kebudayaan. Keterbatasan fasilitas seperti perpustakaan, air bersih, gedung sekolah permanen, dan akses ke layanan kesehatan serta kegiatan keagamaan, berdampak negatif terhadap kualitas hidup dan ekonomi penduduk. Mayoritas penduduk, yang sebagian besar petani, mengalami penurunan pendapatan karena ketiadaan lahan pertanian, rusaknya tanaman, serta jarak yang jauh ke lokasi kegiatan ekonomi utama. Relokasi penduduk pasca bencana dari desa Waimatan ke lokasi baru Tanah Merah berdampak kurang menguntungkan terhadap kehidupan social ekonomi masyarakat desa Waimatan. Dari aspek social, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan keagamaan di lokasi pemukiman baru masih sangat kurang. Layanan misa pada hari minggu juga berkurang. Di bidang kebudayaan, penduduk harus menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk melaksanakan ritual tahunan mereka. Di bidang ekonomi, dampak terbesar bagi para petani pasca relokasi adalah mereka tidak memiliki lahan pertanian di lokasi baru Tanah Merah. Akibatnya, para petani terpaksa harus menempuh jarak 18 km dari lokasi baru ke lokasi lama untuk berkebun. Petani yang juga peternak tidak bisa melanjutkan usaha ternak mereka di lokasi baru karena ketiadaan lahan. Para petani yang juga nelayan berkurang frekuensi melaut untuk menangkap ikan sebagai akibat jauhnya jarak yang harus ditempuh dari pemukiman baru ke laut. Akibatnya, pendapatan ekonomi petani di lokasi pemukiman baru berkurang cukup signifikan.

Kata kunci : Relokasi, Tanah Longsor, Banjir, Kondisi Sosial Ekonomi


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
AGNES KIDI WUTUN - Personal Name
Student ID
2003010074
Dosen Pembimbing
Ajis Salim Adang Djaha - 196404051990031004 - Dosen Pembimbing 1
PRIMUS LAKE - 195908281987021002 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Ajis Salim Adang Djaha - 196404051990031004 - Ketua Penguji
Primus Lake - 195908281987021002 - Penguji 1
Petrus Kase - 196208091988031002 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
63201
Edisi
Published
Departement
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
632.01 WUT D
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA