Pengaruh Aktivitas Penggembalaan Liar Terhadap Kondisi Vegetasi Semai Dan Tingkat Bahaya Erosi Di Kawasan Cagar Alam Mutis Timau (Studi Kasus : Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan)

Detail Cantuman

Skripsi

Pengaruh Aktivitas Penggembalaan Liar Terhadap Kondisi Vegetasi Semai Dan Tingkat Bahaya Erosi Di Kawasan Cagar Alam Mutis Timau (Studi Kasus : Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan)

XML

Kawasan Cagar Alam Mutis Timau, Desa Fatumnasi yang terletak Nusa Tenggara Timur. Namun, kawasan ini tidak terlepas dari kegiatan penggembalaan liar sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Seperti yang di yang diungkapkan oleh Kurniadi, dkk (2017) aktivitas masyarakat menggembalakan hewan ternak di dalam kawasan hutan yang di sulit untuk dihentikan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh penggembalaan liar terhadap pertumbuhan regenerasi dan tingkat bahaya erosi, serta untuk mengetahui kapasitas daya tampung kawasan berkontribusi terhadap regenerasi. Penelitian ini dilakukan di kawasan Cagar Alam Mutis Timau, Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur pada bulan Oktober-Desember 2023. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan melakukan wawancara, pengambilan sampel rumput, dan analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan jumlah ternak di Desa Fatumnasi 494 ekor (877 AU/Tahun) sehingga wilayah tersebut mengalami under grazing. Pertumbuhan regenerasi alami pada tegakan yang dilakukan aktivitas penggembalaan menunjukkan regenerasi “buruk (poor)” dan “baru beregenerasi (new)” yang terlihat dari indeks nilai penting yang tinggi pada tingkat pohon dan tiang, namun berkurang pada pancang dan semai. Salah satu jenis vegetasi yang mendominasi di kawasan Cagar Alam Mutis Timau, yaitu Ampupu (Eucalyptus urophylla), menunjukkan regenerasi yang kurang baik yang terlihat dari tingginya nilai penting pada tingkat pohon sebesar 243,41% dan SDR 81,14%, dan indeks nilai penting (IVI) pada tingkat tiang sebesar 192,95% dan SDR 64,31%. Namun mengalami penurunan pada tingkat pancang dengan IVI 65,74% dan SDR 32,87%, tingkat semai dengan IVI hanya 71,60% dan SDR 35,80%. Selain rendahnya kondisi pertumbuhan semai, injakan kaki ternak menyebabkan terjadinya pemadatan tanah yang mengakibatnya terjadinya erosi. Tingkat keparahan erosi berat (IV) dengan luas erosi 56,63 ha yang memiliki laju kehilangan tanah 25,29 ton/ha/tahun dan sangat berat (V) dengan luas erosi 2.228 ha, laju kehilangan tanah 1.007,54 ton/ha/tahun. Penurunan kondisi regenerasi ini juga disebabkan oleh kegiatan pariwisata, penebangan pohon, kebakaran hutan, perkebunan dan persawahan.

Kata kunci : penggembalaan liar, permudaan alami, erosi


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
APOLONIA SARTI LIBANG - Personal Name
Student ID
1904070051
Dosen Pembimbing
Norman P. L. B. Riwu Kaho - 19841012 201012 1 006 - Dosen Pembimbing 1
Ludji M. Riwu Kaho - 196307241987021002 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Norman P. L. B. Riwu Kaho - 19841012 201012 1 006 - Ketua Penguji
Ludji M. Riwu Kaho - 196307241987021002 - Penguji 1
FADLAN P.RAMATANA - 199411122019031010 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
54251
Edisi
Published
Departement
Kehutanan
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
542.51 LIB P
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA