Pembagian Lahan Pertanian Menurut Budaya Manggarai Di Loce, Desa Loce, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai

Detail Cantuman

Skripsi

Pembagian Lahan Pertanian Menurut Budaya Manggarai Di Loce, Desa Loce, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai

XML

Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk: (1) Mengetahui prosedur pembagian lahan menurut budaya manggarai di Loce, desa Loce, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai (2) Mengetahui pengelolaan lahan pertanian menurut budaya Manggarai di Loce, Desa Loce, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai. (3) Untuk mengetahui pembagian lahan pertanian di Loce setelah masa berra (masa istirahat). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Sumber data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan cara wawancaradan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) prosedur pembagian lahan pertanian punya ritual adat tersendiri dalam pembagiannya yaitu pertama, barong boa (penghormatan kepada leluhur), kedua, tein hang (pemberian sesaji kepada leluhur), ketiga, rapat awal atau reke lodok , keempat, wuat wa’i agu lilik compang (bertujuan memohon restu, bimbingan dan lindungan dari Tuhan Sang Pencipta dan para leluhur agar acara pembagian lahan ini berjalan dengan lancer), kelima, bagi lingko (lahan) . (2) Pengelolaan lahan pertanian menurut budaya manggarai di Loce biasanya masyarakat di Loce mengelola lahan pertanian sesuai dengan kondisi geografis diwilayah tersebut yaitu dengan menanam kemiri, jagung, padi maupun sayuran. Masyarakat Loce sejak dulu pertanian dengan komoditi tanaman tua secara tidak langsung, pertanian tua dapat menciptakan kebun kayu diladang yang mampu menambah jumlah tegakan pohon yang turut menyangga stabilitas lahan dan air. (3) Sistem pembagian lahan pertanian di Loce setelah masa istirahat (berra) tetap sama pada awal pembagian, jadi sebelum istirahat lahan itu sudah ada pembagiannya dan setelah masa istirahatpun tidak ada pembagian ulang lahan pertanian, hal ini dikarenakan pada saat pembagian lingko (lahan) masyarakat setempat telah bermusyawarah dengan tu’a adat di Loce. Tradisi pembagian lahan setelah masa berra (masa istirahat) perlu dilestarikan yang dimana dalam masa berra (masa istirahat) ini tidak adanya sistem pembagian ulang lahan agar tidak terjadinya konflik.

Kata kunci: Pembagian Lahan, Pertanian,Lingko


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Student ID
2001100140
Dosen Pembimbing
MIKAEL SAMIN - 196209181990031003 - Dosen Pembimbing 1
SUKMAWATI - 198909172022032006 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Mikael Samin - 196209181990031003 - Ketua Penguji
Sukmawati - 19890917 202203 2 006 - Penguji 1
Muhammad Husain Hasan - 198806022019031012 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
87202
Edisi
Published
Departement
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
872.02 PEO P
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA