Lonto Leok Sebagai Media Perekat Solidaritas Sosial (Studi Etnografi Komunikasi Di Desa Pong Leko, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai)

Detail Cantuman

Skripsi

Lonto Leok Sebagai Media Perekat Solidaritas Sosial (Studi Etnografi Komunikasi Di Desa Pong Leko, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai)

XML

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) tentang lonto leok sebagai media perekat solidaritas sosial. (2) komponen komunikasi dalam tradisi Lonto Leok. Lokasi dalam penelitian ini di Desa Pong Leko, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data primer dan sekunder. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan dua metode : (1) metode kualitatif . (2) metode kualitatif Etnografi Dell Hymes (SPEAKING) : Situasi komunikatif merujuk kepada konteks waktu (kapan dilakukan kegiatan/acara), tempat (dimana, besar ruangan) dan suasana yang terjadi selama proses lonto leok. Peristiwa komunikatif ini membahas keseluruhan perangkat komponen yang utuh yang dimulai dengan tujuan umum komunikasi, topik umum yang sama dan melibatkan partisipasi yang secara umum menggunakan varietas bahasa yang sama, mempertahankan tone yang sama dan kaidah-kaidah yang sama untuk interaksi dalam setting yang sama. Sedangkan yang terakhir yaitu tindak komunikatif dalam tradisi lonto leok dibagi dalam dua komponen yakni komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal yang terjadi pada upacara tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, Dalam ritual wuat wa’ i dan kumpul kope, dapat disimpulkan bahwa kepok adalah bagian dari penghargaan yang tinggi terhadap tamu yang tau keluarga yang hadir dalam lonto leok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepok adalah sarana atau media perekat persaudaraan, persamaan, antara sesama manusia. Kepok juga sebagai media pemersatu keluarga dan tuan rumah dalam tali kekeluargaan. Wae lu’ u saat acara lonto leok pada saat ada kematian(tae
mata), juga ada penghargaan yang mau disampaikan. wae lu’ u sebagai media penghargaan terhadap orang yang sudah meninggal. Perbedaanya kepok saat ritual wuat wai dan kumpul kope memberikan penghargaan terhadap sesama sedangkan wae lu’ u sebagai media penghargaan terhadap orang yang sudah meninggal. Berbagai bentuk proses lonto leok pada ritual wuat wa’ i, tae mata (acara kematian), dan kumpul kope merupakan bentuk solidaritas masyarakat di Desa Pong Leko. Makna yang terdapat dalam proses lonto leok sebagai media perekat solidaritas sosial menunjukan adanya simbol-simbol komunikasi pada saat menjalani tradisi tersebut dengan pola yang tersusun, hampir semua ritual mengkomunikasikan makna tertentu sesuai dengan apa yang dipahami masyarakat. Interaksi sosial yang terjadi di Desa Pong Leko terbentuk secara dinamis dan agamis menyangkut hubungan antara orangorang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia.
Kata Kunci : Lonto Leok, Solidaritas, Etnografi Komunikasi


Detail Information

Item Type
Penulis
Elenora Jenia - Personal Name
Student ID
1703030134
Dosen Pembimbing
YERMIA DJEFRI MANAFE - 197003032005011001 - Dosen Pembimbing 1
IMANTA I PERANGINANGIN - 197408142005011002 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Yermia Djefri Manafe - 197003032005011001 - Ketua Penguji
Imanta I Peranginangin - 197408142005011002 - Penguji 1
Blajan Konradus - 196102191988031001 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
69201
Edisi
Published
Departement
Sosiologi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
692.01 JEN L
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA