Sejarah Kefetoran Foenay Pada Masa Pemerintahan Fettor Wilhelmus Cornelius Foenay Tahun 1928-1959

Detail Cantuman

Skripsi

Sejarah Kefetoran Foenay Pada Masa Pemerintahan Fettor Wilhelmus Cornelius Foenay Tahun 1928-1959

XML

Masalah penelitian (1) Bagaimana sejarah berdirinya Kefetoran Foenay pada masa pemerintahan Fettor Wilhelmus Conelius Foenay tahun 1928-1959, (2) Bagaimana perkembangan Kefetoran Foenay pada masa pemerintahan Fettor Wilhelmus Cornelius Foenay tahun 1928-1959 (1) Sejarah berdirinya Kefetoran Foenay pada masa pemerintahan Fettor Wilhelmus Conelius Foenay tahun 1928-1959, (2) perkembangan Kefetoran Foenay pada masa pemerintahan Fettor Wilhelmus Cornelius Foenay tahun 1928-1959. Lokasi dalam penelitian ini adalah seluruh bekas wilayah Kefetoran Foenay yang dipusatkan di Kelurahan Oepura, Kota Kupang. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik analisis sejarah yakni, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Foenay adalah seorang Meo (Panglima). Kedatangannya ke Koepang bersama rombongan pengiringnya dari Belu. Awalnya rombongan Foenay bermukim di Tualeu. Kemudian Raja Koepang (Raja Helong) menyambut kedatangan rombongan Foenay dan menempatkan keluarga Foenay di Polla tidak jauh dari mata air Oepura. Foenay mempunyai anak bernama Bo’e yang dikawinkan dengan puteri Raja Koepang. Bo’e dalam perkawinan ini tidak dapat memenuhi kewajibannya membayar belis (mas kawin) kepada Raja Koepang (Raja Helong), maka sangsi adatnya melalui suatu upacara adat dimana keturunan Foenay diadopsi dan dikukuhkan menjadi suku Helong. Kemudian sebagai ikatan menjadi keluarga besar etnik Helong, maka Raja Koepang menobatkan keturunan Foenay sebagai Fettor. (2) Kefetoran Foenay merupakan salah satu kefetoran yang ada di Kerajaan Koepang. Dengan diberlakukannya Sistem Pemerintahan Swapraja, maka seorang Raja membawahi sejumlah Fettor. Fetor Wilhelmus Cornelius Foenay adalah figur yang patut ditiru dalam memimpin dan membangun rakyat dengan berandalkan kewibawaan, kecakapan serta kepercayaan dari yang dipimpin. Dalam menjalankan pemerintahan Fetor Wilhelmus mendorong rakyat dalam bidang ekonomi membuka lahan pertanian baru, dalam bidang keterampilan kaum perempuan dilatih melakukan pekerjaan menenun dengan menggunakan motif Timor-Helong, dan dalam bidang hukum telah dibuat ketentuan-ketentuan adat menyangkut perkawinan, kematian dan panen.

Kata Kunci: Sejarah, Fetor, Pemerintahan, Perkembangan.


Detail Information

Item Type
Penulis
PRISILIA MARIA HAUMENI - Personal Name
Student ID
1601090108
Dosen Pembimbing
DJAKARIAH - 196612051991031002 - Dosen Pembimbing 1
SUSILO SETYO UTOMO - 198906242014041001 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
MALKISEDEK TANEO - 196704021994031003 - Ketua Penguji
Djakariah - 196612051991031002 - Penguji 1
Susilo Setyo Utomo - 198906242014041001 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
87201
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Sejarah
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
872.01 HAU S
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA