Skripsi
Pengembangan Awal Beton Kinerja Tinggi (Studi Kasus : Material Quarry Bajawa)
XMLPemanfaatan material Quarry Bajawa di Kabupaten Ngada dan sekitarnya. Adanya potensi
yang besar dalam menghasilkan material pembentuk beton sedangkan penggunaan material Quarry
Bajawa untuk beton kinerja tinggi masih minim bahkan belum ada mendorong penelitian ini
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan beton dengan kinerja tinggi dengan
menggunakan material alami yaitu pasir dan kerikil yang diambil dari Quarry yang berlokasi di
Naru, Bajawa. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental yang dilakukan di
Laboratorium Beton Teknik Sipil. Hasil penelitian yang diperoleh karakteristik agregat kasar dan
agregat halus yaitu hasil pengujian abrasi untuk agregat kasar diperoleh nilai sebesar 25,30%, hasil
pengujian analisis agregat halus butir (MHB) sebesesar 2,94 dan berada di zona gradasi 2.
Sedangkan untuk agregat halus didapatkan nilai MHB sebesar 6,28 berada di zona 2 dan nilai (MHB)
agregat campuran didapatkan 5,41 berada di zona gradasi 1 dengan ukuran butir maksimum agregat
20 mm. Hasil pengujian kadar lumpur agregat halus setelah dilakukan uji ulang sebesar 0,47%. Hasil
pengujian kadar organik agregat halus menunjukkan bahwa agregat halus memiliki warna yang lebih
kecil dari plat warna nomor 3 (standar) sehingga agregat halus dapat digunakan sebagai bahan
pembuatan beton. Selanjutnya, untuk nilai workability diperoleh dengan cara pengujian beton segar
dengan slump test. Hasil pengujian slump untuk beton pada (JMF) 40 MPa, (JMF) 50 MPa dan
(JMF) 55 MPa secara berturut-turut adalah 22 cm, 22 cm, dan 26 cm. Dari hasil uji slump tersebut
menunjukkan bahwa beton memiliki tingkat workability yang baik sehingga mudah dalam proses
pengerjaannya. Hasil pengujian kuat tekan beton pada campuran (JMF) 40 MPa, (JMF) 50 MPa dan
(JMF) 55 MPa menunjukkan bahwa beton pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari mengalami
peningkatan kekuatan seiring bertambahnya umur beton, peningkatan kekuatan pada umur beton 14
hari berturut-turut adalah 19%, 22% dan 16% terhadap umur beton 7 harI sedangkan peningkatan
kekuatan paling signifikan terjadi pada umur beton 28 hari dengan besar nilai berturut-turut adalah
35%, 30% dan 29% terhadap umur beton 7 hari.
Detail Information
Item Type |
Skripsi
|
---|---|
Penulis |
Agusto Yolandi Lali Wona - Personal Name
|
Student ID |
1806010135
|
Dosen Pembimbing |
Dr. Partogi H. Simatupang, ST, MT - 197501202000121001 - Dosen Pembimbing 1
Wilhelmus Bunganaen, ST., MT - 19670625 199802 1 001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Dr. Remigildus Cornelis, ST., MT - 197006122000031002 - Ketua Penguji
Wilhelmus Bunganaen - 196706251998021001 - Penguji 1 Partogi H. Simatupang - - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
22201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Fakultas Sains dan Teknik
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2024 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
222.01 Won P
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |