Efisiensi Dan Dosis Optimum Pupuk P Dan Hasil Jagung Pulut (Zea mays ceratina L.) Yang Diinokulasi Dengan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Indigen Pada Alfisol

Detail Cantuman

Skripsi

Efisiensi Dan Dosis Optimum Pupuk P Dan Hasil Jagung Pulut (Zea mays ceratina L.) Yang Diinokulasi Dengan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Indigen Pada Alfisol

XML

Alfisol merupakan tanah yang umum dijumpai di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Pulau Timor dan dijadikan lahan budidaya, namun memiliki ketersediaan fosfor yang rendah. Alternatif yang dipilih untuk menambah unsur hara fosfor adalah melalui pemupukan P, namun residu yang ditinggalkan apat mencemari lingkungan. Untuk mengurangi tingkat penggunaan pupuk, maka dimanfaatkan peran Bakteri Pelarut Fosfat. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Kebun Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana berlangsung dari bulan Juni 2023 sampai Februari 2024. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara inokulasi BPF dan pupuk P terhadap sifat kimia tanah dan hasil tanaman jagung pulut serta mendapatkan satu kombinasi inokulasi BPF dan pupuk P yang memberikan hasil terbaik pada tanaman jagung pulut.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dimana faktor pertama adalah perlakuan mikroba: tanpa inokulasi mikroorgamisme (M0), inokulasi BPF indigen (M1).dan faktor kedua adalah dosis pupuk SP-36: P0 (0%), P1 (25%), P2 (50%), P3 (75%) dan P4 (100%). Variabel pengamatan terdiri dari variabel penunjang meliputi: P total, P tersedia, pH tanah, kadar air, C-organik dan variabel utama meliputi: populasi BPF, P tersedia, efisiensi P, tinggi tanaman, bobot jagung tanpa kelobot, bobot jagung dengan kelobot. Rancangan analisis data menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji DMRT untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan dan untuk dosis optimum dihitung menggunakan regresi kuadratik.
Hasil analisis menunjukan interaksi antara inokulasi BPF dan dosis pupuk SP- 36 hanya berpengaruh nyata pada efisiensi pemupukan. Faktor tunggal inokulasi BPF berpengaruh nyata pada P-tersedia dan populasi BPF sedangkan untuk inokulasi tunggal dosis pupuk SP-36 berpengaruh nyata pada efisiensi pemupukan, P-tersedia, dan bobot jagung tanpa kelobot per tongkol. Kombinasi perlakuan yang memberikan pengaruh terbaik adalah perlakuan inokulasi BPF dengan pupuk SP- 36 dengan dosis 100% terhadap bobot jagung berkelobot.

Kata Kunci : Fosfor (P), Bakteri Pelarut Fosfat (BPF), sifat kimia tanah, jagung pulut


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
GREGORIUS PUTRA JANSEN - Personal Name
Student ID
2004060048
Dosen Pembimbing
Yoke Ivonny Benggu - 19660206 199009 2 001 - Dosen Pembimbing 1
MAX JUNUS KAPA - 196406201990091001 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Yoke Ivonny Benggu - 19660206 199009 2 001 - Ketua Penguji
Max Junus Kapa - 196406201990091001 - Penguji 1
Moresi Morison Airtur - 197706042009121001 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
54211
Edisi
Published
Departement
Fakultas Pertanian
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
542.11 JAN E
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA