Politik Identitas Dalam Pemilihan Legislatif Di Tingkat Kabupaten Studi Kasus Terhadap Calon Legislatif Berlatar Belakang Tokoh Adat Di Kabupaten Sikka Dapil IV (Kecamatan Magepanda, Nita, Paga, Mego, dan Tanawawo)

Detail Cantuman

Skripsi

Politik Identitas Dalam Pemilihan Legislatif Di Tingkat Kabupaten Studi Kasus Terhadap Calon Legislatif Berlatar Belakang Tokoh Adat Di Kabupaten Sikka Dapil IV (Kecamatan Magepanda, Nita, Paga, Mego, dan Tanawawo)

XML

Pemilihan legislatif di Kabupaten Sikka menghadirkan dinamika politik yang terjadi dan isu – isu politik identitas dibangun untuk kepentingan masing – masing calon legislatif. Politik identitas dijadikan sebagai strategi yang digunakan untuk memperoleh suara dalam pemilihan legislatif. Penelitian ini akan menjelaskan tentang politik identitas tokoh adat dalam pemilihan legislatif di tingkat kabupaten. Studi ini akan melihat melalui tokoh adat yang bernama Petrus Woda yang menjadi satu – satunya calon legislatif yang berlatar belakang tokoh adat. Studi kasus Terhadap Calon Legislatif Berlatar Belakang Tokoh Adat di Kabupaten Sikka Dapil IV (Kecamatan Magepanda, Nita, Paga, Mego, dan Tanawawo). Studi ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana politik identitas bekerja untuk memenangkan calon legislatif berlatar belakang tokoh adat. Studi ini menggunakan teori politik identitas menurut Stuart Hull. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data antara lain dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya praktik politik identitas berbasis primordialisme dan instrumentalisme. Mosalaki Ria Bewa ketika dia menjadi aktor utama dalam politik identitas, dia akan memainkan isu – isu yang berbasis sub etnik dan etnik. Bentuk politik identitas yang dimainkan
oleh aktor utama yang namanya Mosalaki Ria Bewa pasti basisnya ras. Mosalaki Ria Bewa ketika dia menjadi aktor utama dalam politik identitas, dia akan memainkan isu – isu yang berbasis produksi dari sub etnik dan etnik. Kemudian mengkonsolidasi isu – isu sub etnik dan etnik yang nantinya kemudian menghasilkan hubungan instrumentalisme yang kuat. Basis produksi yang ada itu sebenarnya dikuasai oleh Mosalaki Ria Bewa yang notabene adalah ras tertentu. Kesimpulan penelitian ini adalah politik identitas terjadi karena kombinasi antara primodialisme dan instrumentalisme. Politik identitas instrumentalisme berbasis material yang sangat kuat. Karena tanah dijadikan alat tukar dengan suara. Tetapi ditahun 2024 politik identitas tidak lagi kuat.

Kata Kunci: Politik Identitas, Pemilihan Legislatif, Tokoh Adat


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Student ID
1903040015
Dosen Pembimbing
RUDI ROHI - 197709142008121001 - Dosen Pembimbing 1
Ambrosius Dedi A. Sinu - 199212072022031009 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Rudi Rohi - 197709142008121001 - Ketua Penguji
Ambrosius Dedi A. Sinu - 199212072022031009 - Penguji 1
AKHMAD SYAFRUDDIN - 198403252019031004 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
67201
Edisi
Published
Departement
Ilmu Politik
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
672.01 LOG P
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA