Pelestarian Mata Air Letomatan Berbasis Kearifan Lokal Komunitas Masyarakat Demon Pagong Di Desa Bama, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur.

Detail Cantuman

Skripsi

Pelestarian Mata Air Letomatan Berbasis Kearifan Lokal Komunitas Masyarakat Demon Pagong Di Desa Bama, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur.

XML

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi Komunitas
Masyarakat Demon Pagong tentang mata air Letomatan, bentuk kearifan lokal
komunitas masyarakat demon pagong dalam pelestarian mata air dan proses
internalisasi kearifan lokal pelestarian mata air di Desa Bama, Kecamatan Demon
Pagong.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan peneliti
menggunakan teknik pegumpulan data triangulasi. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari wawancara langsung dengan tetua adat, tokoh masyarakat,
tokoh agama dan tokoh wanita yang memiliki pengetahuan yang luas tentang
pelestarian mata air berbasis kearifan lokal komunitas masyarakat demon pagong
dan data sekunder diambil dari beberapa penelitian terdahulu, buku-buku yang
relevan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, menurut masyarakat
Persepsi Komunitas Masyarakat Demon Pagong di Desa Bama tentang Mata Air
Letomatan dipersepsikan oleh Komunitas Masyarakat Demon Pagong di Desa
Bama sebagai kekayaan sumberdaya alam diciptakan oleh Rera Wulan Tana Ekan
sebagai wujud tertinggi, dijaga kewokot (roh leluhur gadis Uto Wata dari marga
Lewolein), Nitun Wai Matan (penjaga mata air), dan kekuatan lewo tana. Dengan
demikian Mata air Letomatan (nama ini diambil dari sebuah nama pohon besar,
yang dijaga), terus menerus dilestarikan secara berkelanjutan, untuk tetap
melayani kebutuhan air domestik bagi komunitas masyarakat. Sistem religi asli
yang bersifat magis-religius merupakan salah satu unsur kebudayaan bagian dari
kearifan budaya. Komunitas Masyarakat Demon Pagong di Desa Bama memiliki
kearifan lokal Legenda Uto Wata, merupakan kearifan budaya lokal yang bersifat
magis-religius tersebut, membangun filsafat lingkungan harmonis, yaitu harmonis
dengan Ilahi, harmonis dengan sesama, harmonis dengan leluhur, dan harmonis
dengan lingkungan alam. Selain itu, bentuk kearifan lokal berupa larangan. Proses
internalisasi kearifan lokal dalam melestarikan mata air berupa Sosialisasi
pelestarian mata air berbasis kearifan lokal, melalui ritual adat di Korke secara
terbuka, melalui pendididikan formal, dan kebijakan pemerintah desa.

Kata Kunci: Pelestarian, Mata air, Kearifan Lokal.


Detail Information

Item Type
Penulis
MARIA INEZ ENOMUGA - Personal Name
Student ID
1621100030
Dosen Pembimbing
Penguji
Ignasius Suban Angin - 195611141988031001 - Ketua Penguji
Hamza Huri Wulakada - 198107032009121002 - Penguji 1
Mikael Samin - 196209181990031003 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
87202
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Geografi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Nusa Tenggara Timur.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
872.02 ENO P
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA