Skripsi
Analisis Fluktuasi Harga Komoditi Cabai Merah Keriting Di Pasar Tradisional Pada Periode Sebelum, Saat, Dan Setelah Pandemi Covid – 19. (Studi Kasus: Pasar Naikoten dan Pasar Oeba)
XML
Tujuan dan fokus dari penelitian ini ada tiga yaitu: trend (pola pergerakan), fluktuasi harga dan perbedaan harga Cabai Merah Keriting di kedua pasar tradisional (Pasar Naikoten dan Pasar Oeba) di Kota Kupang, selama tiga periode waktu (sebelum/pra, saat/selama, dan sesudah/pasca) Pandemi Covid – 19. Alat analisis yang dipakai untuk mencapai tujuan dari penelitian ini antara lain: analisis grafis dan presentase untuk trend/pola pergerakan harga, koefisien variasi untuk fluktuasi harga, dan uji T untuk perbedaan rata – rata harga. Hasil serta kesimpulan yang didapat dari penelitian ini antara lain: (1.) Trend/pola pergerakan harga Cabai Merah Keriting sangat bervariatif. Pada masa pra Covid – 19 harga tertinggi berada di Pasar Naikoten di harga Rp.60.000 di bulan Agutus 2018, dan selisih 1 bulan harga terendah terdapat pada Pasar Oeba dengan harga Rp.25.000 pada bulan Oktober 2018. Pada periode selanjutnya di (saat) Covid – 19 harga melambung tinggi di harga Rp.105.000 di 2 bulan Juni dan Juli 2022 di Pasar Naikoten, harga terendah didapati di Pasar Oeba tahun sebelumnya pada selisih 6 bulan dari harga terendah ke tertinggi, harga terendah pada harga Rp.15.000, di bulan Desember 2021. Pada periode terakhir sesudah Covid – 19 harga tertinggi ditemui sama pada kedua pasar, baik Pasar Oeba maupun Pasar Naikoten di harga Rp.80.000 di bulan Maret 2023, dan harga terendah di bulan Oktober 2023 di Pasar Naikoten I di posisi harga Rp.32.500. (2.) Pada Pra Covid – 19 harga Cabai Merah Keriting dari nilai CV menunjukan Pasar Naikoten 24,47% : Pasar Oeba 22,73%, berarti harga Cabai Merah Keriting di Pasar Naikoten lebih bervariasi (heterogen) atau tidak merata. Pada saat/selama Covid – 19 nilai CV menunjukan Pasar Naikoten 35,67% : Pasar Oeba 42,15%, berarti harga Cabai Merah Keriting di Pasar Oeba selama masa saat Covid – 19 lebih heterogen dan tidak merata. Sedangkan pada masa sesudah/pasca Covid – 19, nilai CV menunjukan Pasar Naikoten 32,07% : Pasar Oeba 26,02%, berarti di masa ini Pasar Naikoten lebih heterogen atau tidak merata dari Pasar Oeba. Dari ketiga masa/periode ini ditunjukkan bahwa fluktuasi harga yang terlampau tinggi berdasarkan nilai CV dari Pasar Naikoten dan Pasar Oeba karena melampaui batas atas harga yang moderat di 9%. (3.) Perbedaan rata – rata harga Cabai Merah Keriting antara Pasar Naikoten dan Pasar Oeba dalam tiga masa waktu pra, saat, dan pasca Covid – 19 menunjukan tidak ada perbedaan rata – rata harga antara Pasar Kasih Naikoten I dan Pasar Oeba. Yang ditunjukan melalui nilai P dari uji T Pra Covid – 19: 0,42; Saat Covid – 19 nilai P dari uji T: 0,83; dan Pasca Covid – 19 nilai P-nya dari uji T: 0,37, niali P yang masing – masing periode melebihi 0,05 sehingga H0 diterima.
Kata kunci : Fluktuasi Harga, Pandemi Covid – 19, Cabai Merah Keriting, Trend (Pola Pergerakan Harga), dan Koefisien Variasi
Detail Information
Item Type |
Skripsi
|
---|---|
Penulis |
HELYOS SINLAE - Personal Name
|
Student ID |
1904020062
|
Dosen Pembimbing |
DOPPY ROY NENDISSA - 196303051988031002 - Dosen Pembimbing 1
Abraham Ruylthon Illu - 19900421 202321 1 022 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Doppy Roy Nendissa - 196303051988031002 - Ketua Penguji
Abraham Ullu - - Penguji 1 Marthen R Pellokila - 19650317 198903 1 002 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
54201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Agribisnis
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2025 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
542.01 SIN A
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |