KAJIAN ETNOBOTANI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN HUTAN LINDUNG ILE PADUNG NEDOT (Studi Kasus Desa Leraboleng, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur)

Detail Cantuman

Skripsi

KAJIAN ETNOBOTANI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN HUTAN LINDUNG ILE PADUNG NEDOT (Studi Kasus Desa Leraboleng, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur)

XML

Etnobotani adalah disiplin ilmu yang mengkaji dan mengeksplorasi interaksi antara manusia dan tumbuhan di sekitarnya, khususnya dalam hal pemanfaatan tumbuhan yang didasarkan dari pengetahuan tradisional masyarakat. Masyarakat Desa Leraboleng hidup berdampingan dengan alam sehingga masih secara aktif memanfaatkan sumber daya alam dari hutan ataupun sekitar hutan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan, bentuk pemanfaatan tumbuhan, dan nilai indeks kepentingan budaya dari setiap jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Leraboleng. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni-Agustus 2024 bertempat di Desa Leraboleng, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. Metode penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literature, wawancara, observasi partisipatif dan eksplorasi tumbuhan. Prosedur pengumpulan data penelitian dilakukan untuk mendapatkan data karakteristik responden, karakteristik tumbuhan, karakteristik pemanfaatan tumbuhan, nilai indeks kepentingan budaya, status konservasi tumbuhan, persebaran titik jenis tumbuhan berdasarkan kemiringan lereng dan ketinggian tempat. Data dianalisis dianalisis secara deskriptif dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian telah teridentifikasi sebanyak 90 jenis tumbuhan dari 39 famili yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Leraboleng, yang terbagi dalam 8 kelompok pemanfaatan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai pangan ditemukan sebanyak 41 jenis tumbuhan dari 20 famili, disusul oleh tumbuhan obat 28 jenis tumbuhan dari 16 famili, diikuti dengan tumbuhan sebagai pestisida nabati berjumlah 12 jenis tumbuhan dari 9 famili, tumbuhan sebagai anyaman, tali dan kerajinan ditemukan sebanyak 11 jenis tumbuhan dari 8 famili, tumbuhan sebagai ritual adat terdapat 8 jenis tumbuhan dari 7 famili, tumbuhan sebagai bahan bangunan ditemukan sebanyak 8 jenis tumbuhan dari 5 famili. Bentuk pemanfaatan tumbuhan yang memiliki jumlah jenis tumbuhan paling sedikit adalah pada tumbuhan sebagai pakan ternak yaitu 6 jenis tumbuhan dari 6 famili, diikuti dengan tumbuhan sebagai minuman hanya ditemukan 3 jenis tumbuhan dari 3 famili. Nilai indeks kepentingan budaya paling tinggi dimiliki oleh tumbuhan teweno (Macaranga dcapensis), yaitu senilai 78. Hal ini dikarenakan tumbuhan teweno masuk kedalam beberapa bentuk pemanfaatan dan memiliki intesitas pemanfaatan serta ekslusivitas penggunaan yang cukup tinggi di Desa Leraboleng.

Kata kunci: Etnobotani, Indeks Kepentingan Budaya, Tumbuhan, Kearifan Lokal


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Student ID
2004070039
Dosen Pembimbing
Maria M. E. Purnama, S.Hut., M.Sc - 197606132006042001 - Dosen Pembimbing 1
Pamona Silvia Sinaga, S.Hut., M.Si - 19860116 201903 2 013 - Dosen Pembimbing 1
Penguji
Roni Haposan Sipayung, S.Hut., M.Sc - 19930404 202203 1 007 - Ketua Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
54251
Edisi
Published
Departement
Pertanian
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
542.51 Ong K
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA