TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP ANAK YANG MELACURKAN DIRI (STUDI KASUS DI KOTA LEWOLEBA, KABUPATEN LEMBATA)

Detail Cantuman

Skripsi

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP ANAK YANG MELACURKAN DIRI (STUDI KASUS DI KOTA LEWOLEBA, KABUPATEN LEMBATA)

XML

Meningkatnya angka pelacuran oleh anak di Kota Lewoleba menggambarkan bahwa masih rendahnya tingkat kesejahteraan penduduk yang sangat memprihatinkan dan kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan pergaulan.Adapun sejumlah kasus yang diambil dari hasil wawancara dengan Nefri Eken (Pegiat HIV dan AIDS di Lembata) dan Maria Anastasia Barabaje Tapobali (Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) oleh https://kupang.tribunnews.com/ pada 5 Desember 2023 lalu, lebih dari 500 remaja di Kabupaten Lembata disebut menjadi pekerja seks jalanan dan 193 diantaranya adalah anak dengan mayoritas berusia 15-18 tahun, lebih mengejutkan lagi, tarif yang dipatok oleh beberapa anak untuk layanan seksual dimulai dari Rp20.000,00. Oleh karena itu, masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah faktor yang mempengaruhi anak melacurkan diri di Kota Lewoleba? (2) Bagaimanakah dampak yang dialami oleh anak yang melacurkan diri di KotaLewoleba? (3) Apakah upaya dan hambatan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah anak yang melacurkan diri di Kota Lewoleba?.Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis empiris dengan menggunakan metode pendekatan ialah pendekatan empiris yakni pendekatan yang didasarkan pada jenis data serta analisis data. Data yang digunakan meliputi data yang kumpulkan melalui wawancara dan menyusun data secara sistematis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Anak yang melacurkan diri ini dipengaruhi oleh faktor keluarga, ekonomi, lingkungan pergaulan, rendahnya tingkat pendidikan dan kontrol diri rendah. (2) Dampak yang dialami oleh anak akibat dari melacurkan diri adalah terkena penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS dan
penyakit menular lainnya, kerusakan pada fisik akibat kekerasan, trauma akibat, dan dijauhkan atau dikucilkan oleh masyarakat. (3) Upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah ini yakni melakukan sosialisasi terkait perempuan dan anak di beberapa sekolah, kelurahan/desa dengan Komnas Lintas Sektor seperti PLAN, KPAD, Dinas Kesehatan dan Tim Perlindungan Perempuan dan Anak dari tiap kecamatan,mengeluarkan program pembinaan seperti program rehabilitasi sosial, layanan konseling, penyuluhan dan edukasi terkait bahaya terpapar HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya, kerja sama antara pihak kepolisian dan penegak hukum dengan melakukan razia. Sedangkan hambatan yang dialami adalah keterbatasan UU atau belum adanya aturan khusus atau peraturan daerah yang mengatur secara detail tentang anak yang melacurkan diri, kurangnya sumber daya manusia dan fasilitas, kesulitan identifikasi dan pendekatan pada korban serta keterbatasan peran pemerintah daerah.

Kata Kunci: Anak, Pelacuran Diri, Tinjauan Kriminologis.


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Student ID
2102010213
Dosen Pembimbing
BHISA VITUS WILHELMUS - 196106151989011001 - Dosen Pembimbing 1
Deddy R. CH. Manafe - 197102141998021001 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Rosalind Angel Fanggi - 198112122005012002 - Ketua Penguji
Bhisa Vitus Wilhelmus, S.H.,M.H - 196106151989011001 - Penguji 1
Deddy R. CH. Manafe - - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
74101
Edisi
Published
Departement
Ilmu Hukum
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
742.01 Mak T
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA