Skripsi
AKULTURASI TRADISI REKA’N LAMAK DALAM PERAYAAN MISA SYUKUR IMAMAT PADA MASYARAKAT LAMAHOLOT DI RITAEBANG KECAMATAN SOLOR
XML
Penelitian ini berjudul Akulturasi Tradisi Reka’n Lamak Dalam Perayaan Imamat Pada Masyarakat Lamaholot Di Ritaebang Kecamatan Solor Barat. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui proses pelaksanaan akulturasi, nilai dan makna yang terkandung pada Akulturasi Tradisi Reka’n Lamak dalam Perayaan Imamat pada masyarakat Lamaholot di Ritaebang Kecamatan Solor Barat. Teknik analisis data yang dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif. Hasil penelitin ini menunjukan bahwa: 1.) Proses akulturasi tradisi Reka’n Lamak dalam perayaaan Imamat yaitu a.) kehidupan masyarakat sebelum masuknya agama Katolik dimana masyarakat masih kental dengan agama lokal dan adat istiadat, b.) kehidupan masyarakat sesudah masuknya agama Katolik yang disebarkan oleh bangsa Portugis dan mayoritas masyarakat mulai beralih memeluk agama katolik, c.) Sejarah akulturasi tradisi lokal dengan tradisi katolik, dalam proses ini masyarakat yang telah menganut agama Katolik tetap melestarikan agama lokal dan adat istiadat sehingga menciptakan akulturasi. Seperti tradisi agama katolik yaitu perayaan Imamat dengan tradisi lokal dalam masyarakat yaitu tradisi Reka’n Lamak yang biasanya merupakan bagian dalam upacara adat masyarakat lamaholot d.) Proses pelaksanaan akulturasi Tradisi Reka’n Lamak dilakukan dengan melalui beberapa tahap yaitu penyambutan, pemberian Iket Wa’at dan makan bersama. 2.) Nilai dan makna yang terkandung dalam akulturasi tradisi Reka’n Lamak dalam perayaaan Imamat. a). Nilai yang terkandung dalam tradisi Reka’n Lamak mencakup: Nilai religius, nilai gotong royong, nilai solidaritas. b). Persepsi masyarakat tentang makna simbolik yang terkandung dalam akulturasi tradisi Reka’n Lamak pada perayaan Imamat mencakup: makna Peda dan Kayo yang mengartikan yubilaris sebagai prajurit perkasa yang akan selalu menang dalam tantangan kehidupan, makna Wai artinya penyejukan batin dan Ua malu artinya jamuan pertama bagi yubilaris ketika tiba di kampung halaman, makna Labu dan Senai artinya perlindungan yang diberi oleh kampung halaman secara fisik, makna Rengki atau Matik artinya perlindungan yang diberi oleh kampung halaman secara magis. Makna ini memberikan arti yang mendalam sebagai pesan kepada sang yubilaris pada proses pelaksaan tradisi Reka’n Lamak.
Kata Kunci: Akulturasi, Tradisi, Nilai Dan Makna
Detail Information
Item Type |
Skripsi
|
---|---|
Penulis |
Yohana Ros Dalima Uto Hayon - Personal Name
|
Student ID |
2101090083
|
Dosen Pembimbing |
Melkisedek Taneo - 19670403 199403 1 003 - Dosen Pembimbing 1
FLAFIUS SELFIANUS RATO - 198702202019031009 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Fransina Aprilyse Ndoen - 198608022014042001 - Ketua Penguji
Melkisedek Taneo - 196612051991031002 - Penguji 1 FLAFIUS SELFIANUS RATO - 198702202019031009 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
87201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2025 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
87201 Ner P
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |