Skripsi
Studi Pengembangan Metode Perawatan Beton Menggunakan Rekayasa Biomineral Berbasis Bakteri Bacillus Subtilis
XML
Perawatan beton bertujuan untuk mencegah kehilangan air yang dibutuhkan selama proses hidrasi, sehingga dapat mengembangkan kekuatan beton secara optimal. Salah satu metode perawatan yang umum dilakukan adalah perawatan basah. Perawatan basah dapat dilakukan dengan cara menyimpan benda uji dalam ruang jenuh air truktur beton harus mampu bertahan tanpa kerusakan selama umur rencana. Namun, perawatan beton sering terabaikan karena berbagai kendala, seperti waktu, biaya, dan lokasi proyek. Oleh karena itu, inovasi dalam metode perawatan sangat diperlukan. Salah satu inovasi terbaru adalah perawatan beton berbasis rekayasa biomineral menggunakan bakteri. Teknologi ini memanfaatkan bakteri, seperti Bacillus subtilis, yang dapat menghasilkan kalsit (CaCO₃) untuk mengisi retakan dan meningkatkan ketahanan beton. Bacillus subtilis memiliki kemampuan self-healing dengan menghidrolisis urea melalui enzim urease, membentuk kalsit yang mengisi pori-pori dan retakan beton, sehingga meningkatkan daya tahan beton secara otomatis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama perendaman beton dalam suspensi Bs dan mengetahui pengaruh konsentrasi bakteri Bs terhadap kuat tekan beton dengan kuat tekan rencana 20 MPa. Penelitian ini meliputi uji material, pencampuran beton dengan FAS 0.57; 0.61; dan 0.65. Penyiapan konsentrasi suspensi Bs 3%, 6% dan 9%. Selanjutnya perendaman benda uji selama 7, 14 dan 28 hari. Data hasil uji kuat tekan dianalisis dengan Anova ganda pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukan lama perendaman berpengaruh nyata terhadap kuat tekan beton. Kuat tekan beton terbaik terjadi pada umur 28 hari dengan konsentrasi 9%, untuk beton dengan FAS 0.57 (26.421 MPa), beton FAS 0.61 (23.874MPa) dan beton FAS 0.61 (21.703 MPa). Perlakuan dengan konsentrasi Bs mempengaruhi kuat tekan beton secara signifikan pada beton FAS 0.57 dan beton FAS 0.65. Namun, pada beton FAS 0.65 pengaruh konsentrasi bakteri menjadi tidak signifikan. Pada beton dengan FAS 0.57 konsentrasi 3%; 6%; dan 9% presentase peningkatan kuat tekan tertinggi secara berurut terjadi pada umur 7 hari yaitu 162.338%; 170.130%; dan 175.325%. Pada beton dengan FAS 0.61 konsentrasi 3%; 6%; dan 9% prsentase peningkatan kuat tekan tertinggi secara berurut terjadi pada umur 7 hari yaitu 138.96%; 151.95%; dan 162.34%. Pada beton dengan FAS 0.65 konsentrasi 3%; 6%; dan 9% presentase peningkatan kuat tekan tertinggi secara berurut terjadi pada umur 7 hari yaitu 97.260%%; 124.658%; dan 142.466%.
Kata Kunci: Beton, Perawatan Basah, Kuat Tekan, Bacillus Subtilis
Detail Information
Item Type |
Skripsi
|
---|---|
Penulis |
Damianus Eflantus Luhur - Personal Name
|
Student ID |
2006010022
|
Dosen Pembimbing |
REMIGILDUS CORNELIS - 197006122000031002 - Dosen Pembimbing 1
ANDI KUMALAWATI - 196310301994122001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Elia Hunggurami - 198004122005011001 - Ketua Penguji
Remigildus Cornelis - 197006122000031002 - Penguji 1 Andi Kumalawati - 196310301994122001 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
22201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Teknik Sipil
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2025 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
222.01 Luh S
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |