Peran Usif (Raja) Sebagai Kontrol Sosial Dalam Mempertahankan Nilai Budaya Masyarakat Adat Boti Di Pulau Timor

Detail Cantuman

Laporan Penelitian

Peran Usif (Raja) Sebagai Kontrol Sosial Dalam Mempertahankan Nilai Budaya Masyarakat Adat Boti Di Pulau Timor

XML

Dampak globalisasi dan perkembangan teknologi tidak saja berimplikasi secara
ekonomi, tetapi juga mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Dampak
globalisasi terhadap budaya menyebabkan dua hal yakni, ada budaya yang tereduksi
atau berubah dan ada budaya yang masih tetap bertahan. Banyak manfaat dan
kemudahan yang diperoleh dari perkembangan teknologi, akan tetapi banyak pula
dampak negatifnya yakni salah satu diantaranya adalah lunturnya nilai budaya lokal.
Sementara nilai budaya mengandung nilai-nilai yang sangat bermanfaat bagi
masyarakat, seperti nilai religius, nilai moral, gotong-royong, toleransi dan khususnya
nilai kebangsaan. Selain itu, budaya lokal mengandung makna identitas. Tanpa adanya
identitas, eksistensi kolektif sebuah daerah akan sulit diakui. Salah satu komunitas
masyarakat yang menyadari pentingnya eksistensi budaya lokal dan masih
mempertahankan identitas budayanya adalah masyarakat adat Boti. Walaupun begitu
kuat pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi, masyarakat Boti sama sekali
tidak terpengaruh. Mereka tetap menjaga dan memelihara budayanya. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran usif dalam mempertahankan budayanya.
Penelitian ini secara umum menggunakan metode penelitian deskriptifkualitatif, sesuai dengan tujuan dari penelitian yang telah ditetapkan. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, karena merupakan hal yang
spesifik. Data yang dibutuhkan menyangkut informasi terkait proses sosialisasi nilai
adat, praktek ritual, peran lembaga adat dan peran pemimpin adat. Teknik
pengumpulan data yang dipakai meliputi wawancara dan observasi. Sedangkan
teknik analisa data menggunakan model analisis interaktif, yang terdiri atas tiga alur
yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification). Karena hasil yang ingin
dicapai adalah upaya apa saja yang dilakukan oleh pemimpin adat dalam
mempertahankan nilai budayanya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa alasan masyarakat adat Boti
mempertahankan nilai budaya halaika karena nilai budaya tersebut masih sangat
fungsional bagi mereka. Dalam menjalankan perannya usif melakukan berbagai
aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan warganya yakni sebagai penguasa
wilayah dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, menentukan arah dan kebijakan
pembangunan, memimpin upacara ritual dan dapat menyelesaikan persoalan
masyarakatnya dengan pendekatan humanis. Pengawasan usif terhadap warganya
dilakukan dengan menggunakan pendekatan budaya secara persuasif dan dilakukan
secara intensif sehingga tertanam dalam alam bawa sadar masyarakat, dengan
demikian masyarakat merasa bahwa nilai budaya yang mereka anut merupakan
identitas yang harus dipertahankan.

Kata Kunci: Pemimpin adat, Ketahanan sosial budaya


Detail Information

Item Type
Penulis
Hotlif A. Nope - Personal Name
Student ID
19771124200501 1 002
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
69201
Edisi
Published
Departement
Sosiologi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
692.01 NOP P
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA