Skripsi
Strategi Bertahan Hidup Masyarakat Petani Ladang Di Desa Menne Ate, Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya
- Bagikan:
Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana strategi bertahan hidup masyarakat petani ladang di Desa Menne Ate. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mekanisme survival oleh James C. Scot. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 8 (delapan) orang terdiri dari 7 (tujuh) masyarakat petani dan 1 (satu) kepala desa. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk bertahan hidup masyarakat petani ladang di Desa Menne Ate menerapkan beberapa strategi yaitu: menggunakan alternatif dengan cara mencari pekerjan lain seperti: menjual bensin eceran, menjual sayur, membuka usaha tambal ban motor, menjual padi, jagung dan menjual ternak, menjual buah-buahan, batang keladi (talas). Selain itu, ada pula sebagai kader lansia, kader pemberdayaan masyarakat, merantau ke Surabaya, perpanjang jam kerja, menganyam tikar dan rata-rata memiliki ladang sendiri. Strategi kedua mengurangi pengeluaran seperti, memasak nasi dicampur dengan jagung, pakaian yang sudah robek mereka jahit kemudian dipakai kembali dan lauk apa adanya. Dengan kondisi tersebut terlihat bahwa mereka berupaya untuk tidak boros (hemat) apa lagi dimasa pandemi covid 19 sehingga masyarakat mengimbangi pendapatan mereka. Kebiasaan pola makan yang bergizi serta kebutuhan yang selama ini bisa hubungan disasosiatif dipenuhi, namun keadaan yang krisis mereka mencoba untuk menyesuaikan agar bisa mengimbangi pendapat ekonomi sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidup. Selain strategi alternatif subsistem dan mengurangi pengeluaran mereka juga memanfaatkan jaringan sosial dimana masyarakat petani ladang di Desa Menne Ate berusaha untuk memanfaatkan lembaga sosial atau kenalan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dengan sesama sehingga dalam meminjam uang di rentenir ada kemudahan. Selain itu, mereka menerima bantuan dari lembaga pemerintah seperti: program keluarga harapan (PKH), Bansos, bantuan langsung tunai (BLT) desa. Hubungan sosial antara masyarakat petani ladang dengan rentenir yang terbelit utang di Desa Menne Ate terjalin kurang baik ditandai adanya perselisihan dimana pemberi uang dan penerima tidak tidak tepati kesepakatan sehingga hubungan rengggang. Oleh karena itu, pola yang ditandai kurang harmonis yang disebabkan adanya pendirian pemberi uang. Namun dalam anggota keluarga hubungan terjalin baik yang ditandai adanya kerja sama, harmonis, rukun di antara suami istri dan anak yang semakin kokoh. Adapun 3 strategi yang diterapkan masyarakat petani ladang dalam bertahan hidup akan tetapi strategi yang dominan dilakukan adalah strategi jaringan sosial yang ditandai dengan meyekolahkan anak ditingkat SMA/SMK bahkan ditingkat perguruan tinggi dengan menggunakan kebiasaan gotong royong berupa kumpul tangan, arisan bergilir dan meminta bantuan kepada sedesa. Saran bagi para petani ladang agar tetap berusaha ditengah keterbatasan dan tekanan ekonomi agar tetap menyekolahkan anak baik ditingkat SM/SMK bahkan diperguruan tinggi. Bagi pemerintah bisa mengadakan sosialisa kepada para petani agar tetap memperhatikan cara pemupukan sehingga hasil kebun dapat memuaskan.
Detail Information
| Item Type | |
|---|---|
| Penulis |
YANTONIUS TANGGU DAGA - Personal Name
|
| Student ID |
1634030026
|
| Dosen Pembimbing |
Susana C.L. Pellu - 197110222005012001 - Dosen Pembimbing 1
|
| Penguji |
Blajan Konradus - 196102191988031001 - Ketua Penguji
Susana C.L. Pellu - 197110222005012001 - Ketua Penguji Yosep E. Jelahut - 196412241992031003 - Penguji 2 |
| Kode Prodi PDDIKTI |
69201
|
| Edisi |
Published
|
| Departement |
Sosiologi
|
| Kontributor | |
| Bahasa |
Indonesia
|
| Penerbit | UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA : Kupang., 2022 |
| Edisi |
Published
|
| Subyek | |
| No Panggil |
692.01
|
| Copyright |
Individu Penulis
|
| Doi |