Ketidaksetaraan Gender Dalam Bidang Pendidikan Studi Pada Perempuan Yang Tidak Melanjutkan Pendidikan Ke Jenjang Perguruan Tinggi Di Desa Harona Kalla Kecamatan Laboya Barat Kabupaten Sumba Barat

Detail Cantuman

Skripsi

Ketidaksetaraan Gender Dalam Bidang Pendidikan Studi Pada Perempuan Yang Tidak Melanjutkan Pendidikan Ke Jenjang Perguruan Tinggi Di Desa Harona Kalla Kecamatan Laboya Barat Kabupaten Sumba Barat

XML

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Ketidaksetaraan Gender Dalam Bidang Pendidikan Studi Pada Perempuan Yang Tidak Melanjutkan Pendidikan Ke Jenjang Perguruan Tinggi di Desa Harona Kalla Kecamatan Laboya Barat Kabupaten Sumba Barat. Gender adalah perbedaan jenis kelamin berdasarkan budaya, di mana laki-laki dan perempuan dibedakan sesuai dengan perannya masing-masing yang dikonstruksikan oleh kultur setempat yang berkaitan dengan peran, sifat, kedudukan, dan posisi dalam masyarakat tersebut. Rumusan masalah, bagaiman posisi perempuan dan laki-laki dalam masyarakat, ketidaksetaraan gender dalam bidang pendidikan, serta apa faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi ketidaksetaraan gender dalam bidang pendidikan di Desa Harona Kalla Kecamatan Laboya Barat Kabupaten Sumba Barat. Tujuan penelitian, untuk mengetahui posisi perempuan dan laki-laki dalam masyarakat, ketidaksetaraan gender dalam bidang pendidikan, serta untuk mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi ketidaksetaraan gender dalam bidang pendidikan di Desa Harona Kalla Kecamatan Laboya Barat Kabupaten Sumba Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Femenisme Liberal yang dikembangkan oleh Najmah, Sai’dah, Husnul Khatimah dan Tanof. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Teknik penarikan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Informan dalam penelitian ini ada 2 (dua) orang perempuan yang melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi dan 6 (enam) orang perempuan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi dan 3 (tiga) orang tokoh adat serta 2 (dua) orang tokoh masyarakat sebagai pendukung pada informan lain yang dapat memberikan informasi tentang ketidaksetaraan gender dalam bidang pendidikan pada perempuan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Desa Harona Kalla Kecamatan Laboya Barat Kabupaten Sumba Barat. Teknik pengumpulan data yaitu dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk mendapatkan data dari setiap informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi perempuan pada masyarakat Desa Harona Kalla diberlakukan secara timpang khususnya dalam bidang pendidikan. Ketidaksetaraan gender dalam bidang pendidikan pada perempuan di Desa Harona Kalla disebabkan karena adanya perbedaan status sosial sehingga membatasi ruang gerak individu. Kesimpulan, 1 (satu) Ketidaksetaraan gender dalam bidang pendidikan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Desa Harona Kalla, disebabkan oleh faktor budaya patriarkhi karena masyarakat Sumba menganut sistem perkawinan patrilinear, sedangkan faktor ekonomi dipicu oleh pendapatan yang rendah dan minimnya peluang kerja, serta faktor lingkungan sosial disebabkan karena pengaruh teman dalam lingkungan sekitar. 2 (dua) Kesetaraan gender seiring dengan perkembangan zaman yang didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong perkembangan ekonomi dan globalisasi informasi yang memungkinkan kaum perempuan bekerja dan berperan sama dengan kaum laki-laki. 3 (tiga) Gender adalah perbedaan peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial budaya masyarakat. 4 (empat) Pendidikan merupakan alat yang sangat penting untuk mencapai kesetaraan gender hubungan antara laki-laki dengan perempuan, masih banyak dijumpai kebijakan-kebijakan pembangunan yang bias gender dan terkesan mengabaikan peran perempuan. Saran, 1 (satu) Bagi orangtua atau seluruh masyarakat diharapkan untuk membuka wawasan tentang pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan dengan tidak menempatkan status sebagai ukuran. 2 (dua) Bagi tokoh adat agar menjadikan budaya sebagai suatu sistem yang membangun masyarakat dengan tidak mengurangi nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tersebut. 3 (tiga) Bagi pemerintah setempat agar melakukan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan serta mengedukasi masyarakatnya mulai dari dalam keluarga sampai pada masyarakat umunya agar menempatkan budaya sebagai suatu sistem yang turut membangun masyarakat tanpa harus membedakan antara perempuan dan laki-laki.


Detail Information

Item Type
Penulis
PAULUS KULA BORA - Personal Name
Student ID
1734030010
Dosen Pembimbing
BALKIS SORAYA TANOF - 196801301994032001 - Dosen Pembimbing 1
Penguji
Balkis Soraya Tanof - 196801301994032001 - Ketua Penguji
Aelshtri Ndandara - 1983080120091220069 - Penguji 1
Susana C.L. Pellu - 197110222005012001 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
69201
Edisi
Published
Departement
sosiologi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
692.01
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA