Kekuasaan Lokal Dalam Pembagian Lahan (Studi Pembagian Lahan (Lingko) Sawah Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai)

Detail Cantuman

Skripsi

Kekuasaan Lokal Dalam Pembagian Lahan (Studi Pembagian Lahan (Lingko) Sawah Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai)

XML

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuasaan lokal dalam pembagian lahan sawah dengan sistem lodok di Desa Meler, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai serta faktor-faktor yang mempengaruhi kekuasaan lokal tersebut dalam konteks pembagian lahan di Desa Meler.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teori yang digunakan adalah teori kekuasaan yang dirumuskan oleh French dan Raven, yang mana kedunya mengklasifikasikan kekuasaan ke dalam lima bentuk yakni kekuasaan keahlian (expert power), kekuasaan legitimasi (legitimate power), kekuasaan referensi (referent power), kekuasaan penghargaan (reward power), kekuasaan paksaan (coercive power) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lima bentuk kekuasaan yang dirumuskan oleh French dan Raven, memiliki implikasi-implikasi tersendiri sejak proses penentuan pemimpin adat Desa Meler, hingga pada proses pelaksanaan kekuasaan pemimpin adat tersebut dalam konteks pembagian lahan di Desa Meler. Di mana, kekuasaan keahlian dijadikan acuan masyarakat dalam memilih dan menentukan elite tradisional untuk menempati posisi sebagai Tua Golo danTua Teno. Sementara itu, kekuasaan legitimasi, dijadikan sebagai acuan untuk menentukan posisi dan kewenangan serta tanggung jawab kedua elit tradisional (Tua Golo dan Tua Teno) tersebut, di mana Tua Golo memiliki posisi, kewenangan dan tanggungjawab lebih besar daripada Tua Teno. Kekuasaan Referensi dijadikan oleh masyarakat Desa Meler sebagai prasyarat dalam menentukan pemimpin adatnya, di mana perilaku hidup yang baik dan
pengetahuan serta pemahaman yang mendalam menjadi indikator dasarnya. Di samping itu, kekuasaan penghargaan dijadikan oleh masyarakat sebagai bentuk
apresiasi dan penghargaan kepada pemimpin adatnya atas beban tugas dan
tanggung jawab yang tidak mudah. Sementara itu, kekuasaan paksaaan lebih
condong dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kekuatan memaksa daripada
setiap keputusan dan ketetapan yang diputuskan oleh pemimpin adat.Di samping
itu, dalam konteks Desa Meler, pada dasarnya kekuasaan lokal berpangkal pada
kekuasaan keahlian sebagai basisnya.
Kata Kunci: Kekuasaan, Kekuasaan Lokal, Pembagian Lahan, Lodok, Desa Meler, Manggarai


Detail Information

Item Type
Penulis
LEONARDO SETIAWAN MASIR - Personal Name
Student ID
1703040059
Dosen Pembimbing
Yohanes Jimmy Nami - 8888999920 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Yohanes Jimmy Nami - 8888999920 - Penguji 1
Kode Prodi PDDIKTI
67201
Edisi
Published
Departement
Ilmu Politik
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
672.01 Mas K
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA