Skripsi
Analisis Kinerja Keuangan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun Anggaran 2015-2019
XMLPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Kabupaten Sumba Barat Daya tahun 2015-2019.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan rasio keuangan, yang terdiri dari : Rasio Kemandirian Keuangan Daerah (RKKD), Rasio Efektivitas dan Efesiensi, Rasio Aktivitas dan Rasio Pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja keuangan Kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2015-2019 jika dilihat dari rasio kemandirian keuangan daerah tergolong rendah sekali (6,24 %), Hal ini dikarenakan pemda kabupaten SBD dalam membiayai pelaksanaan pemerintahannya dan pembangunan daerah masih sangat tergantung dari bantuan pemerintah pusat. Rasio efektivitas kabupaten SBD pada tahun 2015-2019 tergolong sangat efektif (103,7%), diketahui bahwa rasio efektivitas kabupaten SBD pada tahun 2016 dan 2018 berjalan cukup efektif dengan besar rasio masing-masing tahun sebesar 96,4% dan 95,8%, namun pada tahun 2015,2017 dan 2019 rasio efektivitas kabupaten SBD berjalan sangat efektif dengan besar rasio masing-masing tahun sebesar 111,9%; 101,4% dn 113%, hal ini disebabkan oleh realisasi kinerja beberapa Organisasi Perangkat Desa (OPD). Rasio efesiensi kabupaten SBD pada tahun 2015-2019 berjalan sangat efisien (18,39%), hal ini terjadi karena adanya usaha maksimal dari masing-masing personil yang ditugaskan untuk memungut PAD. Rasio aktivitas kabupaten SBD dari sisi belanja operasi tergolong baik yakni dengan nilai rasio (69,5%) sedangkan rasio belanja modal tergolong tidak baik karena memiliki nilai rasio kurang dari 50% atau dengan nilai (24,72%), hal ini disebabkan karena pemda kabupaten SBD lebih mementingkan belanja operasi daerah dibandingkan dengan belanja modal daerah. Rasio pertumbuhan kabupaten SBD dari tahun 2015-2019 tergolong rendah yakni dengan nilai rasio antara 0%-25% atau dengan nilai (14,29%), diketahui bahwa rasio pertumbuhan kabupaten SBD pada tahun 2015 tergolong sedang dengan nilai rasionya sebesar 29,4%, sedangkan pada tahun 2016-2019 rasio pertumbuhan kabupaten SBD tergolong rendah dengan masing-masing nilai rasionya sebesar 16,07%; 8,89%; 2,69% dan 14,42%, faktor yang menyebabkan kriteria rasio pertumbuhan dari Pemda Kabupaten SBD tergolong rendah yaitu karena kabupaten SBD mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap pendapatan transfer (DAU,DAK) dan kurang optimalnya dalam megolah sumber pendapatan daerah.
Kata Kunci :Kinerja Keuangan, Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas, Rasio Efisien, Rasio Aktivitas, Rasio Pertumbuhan, Kabupaten SBD
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Venansius Adityo Cakong - Personal Name
|
Student ID |
1710020129
|
Dosen Pembimbing |
YOHANA FEBIANI ANGI - 198502022009122002 - Dosen Pembimbing 1
MARIA E DOUK TUNTI - 198102262008122001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Yohana Febiani Angi - 198502022009122002 - Ketua Penguji
Maria E Douk Tunti - 198102262008122001 - Penguji 1 yohanes Demu, SE, MSA - 19690907 199802 1 001 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
62201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Akuntansi
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2022 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
622.01 Cak A
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |