Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa) Dalam Pengobatan Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) Yang Terinfeksi Bakteri Vibrio alginolyticus

Detail Cantuman

Skripsi

Pemanfaatan Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa) Dalam Pengobatan Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) Yang Terinfeksi Bakteri Vibrio alginolyticus

XML

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa) secara in vitro dan dosis ekstrak daun ketapang yang baik untuk mengobati ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatuslanceolatus) yang terinfeksi bakteri Vibrio alginolyticus. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan pada bulan Agustus–November 2020, di Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kupang dan dilanjutkan di Balai Benih Ikan Pantai Tablolong Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan 3 ulang. Dosis penelitian in vitro yang digunakan yaitu: perlakuan A dosis 0,1%, perlakuan B dosis 1%, perlakuan C dosis 10%, perlakuan D kontrol posistif menggunakan novobiocin dan perlakuan E kontrol negatif menggunakan akuades steril. Dosis pengobatan ikan kerapu cantang yang digunakan yaitu: perlakuan A dosis 5%, perlakuan B 10%, perlakuan C dosis 15%, perlakuan D kontrol negatif yaitu disuntik bakteri tanpa pengobatan, dan perlakuan E kontrol positif tidak disuntik bakteri dan tanpa pengobatan. Hasil penelitian in vitro menunjukkan bahwa kemampuan antibakteri ekstrak daun ketapang yang terbaik adalah perlakuan 10% dengan daya hambat sebesar 20 mm. Hematologi ikan kerapu cantang yang diperoleh setelah diberi perlakuan perendaman menggunakan ekstrak daun ketapang yaitu jumlah rata-rata eritrosit terendah adalah perlakuan A dosis 5% yaitu 3,68×106 dan eritrosit tertinggi adalah dosis 15% yaitu 5,83×106 . Jumlah leukosit terendah adalah perlakuan B dosis 10% yaitu 1,09×104 dan leukosit tertinggi adalah perlakuan A dosis 5% yaitu 1,5×104 . Jumlah hemoglobin terendah adalah perlakuan A dosis 5% yaitu 6,36 g% dan hemoglobin tertinggi adalah perlakuan C dosis 15% yaitu 7,6 g%. Hasil ANOVA eritrosit dan hemoglobin menunjukkan bahwa antar perlakuan tidak berbeda nyata. Sedangkan hasil ANOVA leukosit menunjukkan bahwa antar perlakuan berbeda nyata Fhitung > Ftabel. Hasil uji BNT leukosit menunjukkan bahwa perlakuan B dan perlakuan C berbeda nyata dengan perlakuan A, perlakuan B tidak berbeda nyata dengan perlakuan C. Hal ini menunjukkan bahwa dosis perlakuan yang terbaik adalah perlakuan A dosis 5%. Dimana dosis 5% sudah mampu menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio alginolitycus dan meningkatkan kembali hematologi ikan kerapu cantang dalam waktu 7 hari. Kata kunci: Kerapu Cantang, Vibrio alginolyticus, Daun Ketapang, Hematologi.


Detail Information

Item Type
Penulis
Maria Hildegardis Seuk - Personal Name
Student ID
1613010057
Dosen Pembimbing
YULIANA SALOSSO - 197507011999032001 - Dosen Pembimbing 1
YUDIANA JASMANINDAR - 197511242000122002 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Yuliana Salosso - 197507011999032001 - Ketua Penguji
Yudiana Jasmanindar - 197511242000122002 - Penguji 1
Nicodemus Dahoklory - 196505021992031002 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
54243
Edisi
Published
Departement
Budidaya Perairan
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
542.43 Seu P
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA