Skripsi
Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Jaringan Air Bersih Di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur
XMLAir bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga sektor air bersih harus mendapat prioritas penanganan dan pemenuhannya. Kecamatan Witihama terdiri dari 16 desa dengan luas wilayah kecamatan 77,97 km2 dan jumlah penduduk 14.565 jiwa. Sumber air yang tersuplai untuk Kecamatan Witihama berasal dari sumber air Igolodo, sumber air Wailawe dan sumber air Waibele. Ketersediaan sumber air bersih yang terbatas merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi dalam hal pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kecamatan Witihama. Kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Witihama tentunya akan terus meningkat setiap tahun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta perkembangan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kebutuhan air di Kecamatan Witihama tahun 2040, mengetahui potensi ketersediaan air bersih yang tersuplai untuk Kecamatan Witihama, dan mengetahui sistem jaringan air bersih di Kecamatan Witihama untuk 20 tahun mendatang. Tahapan - tahapan analisis yang dilakukan yaitu mengidentifikasi potensi sumber air, memproyeksi jumlah penduduk, memproyeksi fasilitas kawasan, menghitung kebutuhan air, melakukan perbandingan kebutuhan dan ketersediaan air, menentukan solusi pemenuhan kebutuhan air, dan melakukan simulasi jaringan air menggunakan Software Epanet 2.0. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa potensi sumber air Igolodo memiliki debit puncak kemarau sebesar 6,50 liter/detik dengan kebutuhan air harian maksimum daerah layanan tahun 2040 sebesar 8,66 liter/detik, sehingga sumber air Igolodo mengalami defisit air sebesar 2,16
liter/detik. Sumber air Wailawe memiliki debit puncak kemarau sebesar 3,52 liter/detik dengan kebutuhan air harian maksimum daerah layanan tahun 2040 sebesar 8,02 liter/detik, sehingga sumber air Wailawe mengalami defisit air sebesar 4,50 liter/detik. Sumber air Waibele memiliki debit puncak kemarau 1,18 liter/detik dengan kebutuhan air harian maksimum daerah layanan tahun 2040 sebesar 1,06 liter/detik, sehingga sumber air Waibele mengalami surplus air sebesar 0,12 liter/detik. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan ketersediaan air bersih diketahui bahwa sumber air Igolodo dan sumber air Wailawe tidak mampu memenuhi kebutuhan air daerah layanannya sehingga untuk mencapai pemerataan pelayanan maka diberlakukan pendistribusian air secara bergilir. Analisis jaringan air bersih dilakukan dengan bantuan Software Epanet 2.0. Hasil analisis jaringan air bersih pada software epanet 2.0 menyatakan semua parameter hidrolis pada node dan link bernilai positif yang berarti bahwa simulasi berjalan baik.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
BLASIUS KELI EHA PUHU GELONG - Personal Name
|
Student ID |
1506010028
|
Dosen Pembimbing |
WILHELMUS BUNGANAEN - 196706251998021001 - Dosen Pembimbing 1
Ruslan Ramang - 195901091986031001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Wilhelmus Bunganaen - 196706251998021001 - Ketua Penguji
Dr. Ruslan Ramang, ST, M.Si - 195901091986031001 - Penguji 1 Denik Sri Krisnayanti - 197512282000122001 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
22201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Teknik Sipil
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2022 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
222.01 Gel A
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |