Tradisi Maet Bes Dalam Masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara

Detail Cantuman

Skripsi

Tradisi Maet Bes Dalam Masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara

XML

Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan tradisi Maet Bes oleh masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara dan Nilai-nilai apa yang terkandung dalam dalam tradisi Maet Bes (orang yang meninggal dengan tidak wajar) sehingga tidak bisa disimpan dalam rumah oleh masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi Maet Besoleh masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Tradisi Maet Bes pada masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Jenis penelitian deskriptif kualitatif ini adalah penelitian deskriptif yaitu penentuan informan dengan teknik snowball sampling. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu peneliti melakukan wawancara terhadap informan yang mengetahui masalah penelitian dan sumber data sekunder yaitu melalui buku-buku dan dokumen terkait masalah penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan tiga tahap yaitu pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa. 1) Upacara Oet Asu sudah dilakukan oleh nenek moyang sejak dahulu, hingga pada saat ini masyarakat di Desa Nunmafo masih percaya akan tradisi tersebut. Tradisi Maet Bes ini dilaksanakan untuk orang-orang yang meninggal dengan tidak wajar atau tidak normal atau dalam istilah Atoni pah Meto (orang dawan) disebut Maet Maus atau Maet Fui (Mati secara panas atau Mati secara liar).Pelaksanaan upacara ini masyarakat Nunmafo menggunakan Anjing sebagai hewan kurban karena nenek moyang masyarakat Desa Nunmafo dianggap sebagai pendatang liar (Fui) artinya berjalan tanpa tujuan yang jelas, tidak tau mau makan apa dan minum apa. Pada saat mereka haus dipotonglah sebatang pohon yang mengandung air untuk diminum. Kayu itu dinamakan Bofna. Sebagai sebuah upacara adat proses pelaksanaan Oet Asu memiliki ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap anggota masyarakat.Proses pelaksanaan upacara Oet Asu terdiri dari beberapa tahapan yaitu Tol Tabua (musyawarah bersama), Taim Sanat (ote naus), Taim Meo (pencarian pahlawan) dan Oet Asu (potong anjing) Sebagai suatu tradisi Maet Bes oleh masyarakat Insana. 2) Tradisi Oet Asu memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan upacara tersebut, yaitu nilai religius magis, nilai simbolis dan nilai historis. Dengan memperhatikan semua nilai yang ada maka upacaraOet Asu harus dilaksanakan sesuai dengan etika adat yang telah ditetapkan sehingga jiwa orang yang meninggal secara tidak normal diselamatkan dan tidak menganggu orang lain yang masih hidup.
Kata Kunci: Kebudayaan, Tradisi, Kematian dan Masyarakat.


Detail Information

Item Type
Penulis
Sefrianus Naiheli - Personal Name
Student ID
1601090004
Dosen Pembimbing
MALKISEDEK TANEO - 196704021994031003 - Dosen Pembimbing 1
SUSILO SETYO UTOMO - 198906242014041001 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Djakariah - 196612051991031002 - Ketua Penguji
MALKISEDEK TANEO - 196704021994031003 - Penguji 1
Susilo Setyo Utomo - 198906242014041001 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
87201
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Sejarah
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
872.01 Nai T
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA