Skripsi
Studi Kelayakan Tanah Lempung Untuk Pembuatan Compressed Stabilized Earth Block Di Wilayah Kabupaten Alor
XMLMayoritas masyarakat di kabupaten Alor hingga saat ini masih menggunakan bata merah untuk pekerjaan pasangan dinding. Oleh karena itu permintaan bata merah terus meningkat. Dalam proses pembuatannya, bata merah dibakar dengan menggunakan kayu bakar sehingga menyebabkan peningkatan kebutuhan kayu bakar. Padahal ketersediaan kayu bakar di beberapa lokasi pembuatan bata merah sulit diperoleh. Selain itu, penggunaan kayu bakar dan proses pembakaran pada pembuatan batu merah dapat merusak lingkungan tersebut. Oleh karena itu mengatasi hal ini, salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah,membuat bata merah dengan cara ditekan atau biasa dikenal dengan nama Compressed Stabilized Earth Block (CSEB). CSEB sendiri adalah bata berbahan dasar tanah lempung dengan penambahan semen sebagai bahan stabilisasi yang dicetak dengan cara ditekan, tampa diproses melalui pembakaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tanah lempung di 3 wilayah penghasil bata merah di Kabupaten Alor yakni Padang Panjang, Maritaing dan Mainang, dapat digunakan sebagai bahan pembuatan CSEB, dan untuk mengetahui berapa nilai kuat tekan dan serapan air pada CSEB dari masing-masing wilayah tersebut dengan variasi semen sebagai stabilisator. Berdasarkan metode pengujian tanah lempung berupa pengujian sifat fisik tanah, pengujian kuat tekan dan pengujian serapan air, hasil penelitian memperlihatkan bahwa tanah lempung yang layak digunakan sebagai sebagai bahan pembuatan CSEB adalah tanah lempung lokasi Padang Panjang. Dari hasil penelitian ini juga diperlihatkan bahwa nilai kuat tekan CSEB ketiga lokasi mengalami peningkatan pada persentase semen 0-12%, di mana nilai kuat tekan lokasi Padang Panjang mengalami peningkatan dari 36,48 kg/cm2 hingga 75,93 kg/cm2, Maritaing dari 13,12 kg/cm2 hingga 23,37 kg/cm2 dan Mainang dari 32,60 kg/cm2 hingga 70,97 kg/cm2. Untuk nilai serapan air yang di peroleh dari penelitian ini ditemukan adanya perbedaan perilaku dari ketiga lokasi, yang mana nilai serapan air Padang Panjang mengalami penurunan pada persentase semen 4% -12% yakni dari 20,32% hingga 15,27%, sedangkan Maritaing dan Mainang mengalami peningkatan nilai serapan air pada persentase semen 0-12%. Maritaing mengalami peningkatan dari 0% hingga 11,25% dan Mainang dari 5,54% hingga 17,69%.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
FRIDA T. PADAFANI - Personal Name
|
Student ID |
1506010100
|
Dosen Pembimbing |
ROSMIYATI A BELLA - 197611112005012001 - Dosen Pembimbing 1
Partogi H Simatupang - 197501202000121001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Tri Mardiyati W Sir - 197905062006042001 - Ketua Penguji
Rosmiyati A Bella - 197611112005012001 - Penguji 1 Partogi H Simatupang - 197501202000121001 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
22201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Teknik Sipil
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2022 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
222.01 Pad S
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |