Skripsi
Studi Tentang Makna Simbolik Motif Tenun Ikat Sig’I (Selimut) Dan Rabhi (Sarung) Di Desa Ndaonuse Kabupaten Rote Ndao
XMLPermasalahan untuk penelitian ini adalah 1) Bagaimana makna filosofis motif tenun ikat Sig’i (Selimut) dan Rabhi (Sarung) di Desa Ndaonuse Kabupaten Rote Ndao? 2) Bagaimana makna simbolik motif tenun ikat Sig’i (Selimut) dan Rabhi(Sarung) di Desa Ndaonuse Kabupaten Rote Ndao?. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan makna filosofis motif tenun ikat Sig’i (Selimut) dan Rabhi (Sarung) di Desa Ndaonuse Kabupaten Rote Ndao, 2) Mendeskripsikan makna simbolik motif tenun ikat Sig’gi (Selimut) dan Rabhi (Sarung) di Desa Ndaonuse Kabupaten Rote Ndao.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif, objek penelitiannya adalah motif tenun ikat sig’i dan rabhi sedangkan subjek dalam penelitian ini yaitu tokoh adat dan pengrajin tenun ikat sig’i dan rabhi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) makna filosofis motif tenun ikat sig’I (selimut) dan rabhi (sarung) sama yaitu: a) motif ana dhe’u, memiliki makna untuk memulai atau mengakhiri suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang akan dilakukan dengan tarian-tarian; b) motif ana langi, bermakna ingin memperoleh hasil yang baik dari sesuatu yang kita lakukan maka harus bertekun; c) motif madha karoka, bermakna makan meting; d) motif ana kapepe, bermakna kebersamaan, dan e) motif peni, terdiri dari dua motif yaitu motif peni dama dan motif peni reu ajhu yang memiliki makna filosofis yang sama yaitu adanya rintangan akan membuat seseorang menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. 2) Makna simbolik motif tenun ikat sig’i (selimut) dan rabhi (sarung) sama, khususnya pada tenun ikat sig’i di motif ana dhe’u dan ana langi ada tambahan makna. Makna simbolik motif tenun ikat sig’i dan rabhi yaitu: a) motif ana dhe’u, bermakna saling menghargai dang menghormati antar sesama dan selalu bersyukur dalam setiap keadaan, dan tenun ikat sig’i ada tambahan makna yaitu untuk melindungi raja; b) motif ana langi memiliki makna hidup itu butuh perjuangan, dan tenun ikat sig’i ada tambahan makna yaitu untuk melindungi raja; c) motif madha karoko bermakna bahwa masyarakat di Desa Ndaonuse berkarakter tegas tapi sebenarnya hatinya sangat baik; d) motif ana kapepe memiliki makna menyimpan barang simpanlah di tempat yang nyaman dan aman; dan e) motif peni, terdiri dari dua motif yaitu motif peni dama dan motif peni reu ajhu. Motif peni dama mempunyai makna dalam hidup akan selalu ada rintangan yang di hadapi oleh seseorang dan motif peni reu ajhu bermakna bahwa dalam hidup selalu ada fase jatuh dan bangkit.
Kata Kunci: Makna Filosofis, Motif Tenun Ikat Sig’i dan Rabhi
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Yefri Day - Personal Name
|
Student ID |
1701070033
|
Dosen Pembimbing |
Petrus Ly - 1959121119861002 - Dosen Pembimbing 1
|
Penguji |
Petrus Ly - 195912111986011001 - Ketua Penguji
Dorcas Langgar - 195809031986012001 - Penguji 1 LEONARD LOBO - 195912311987021005 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
87205
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2022 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
872.05 DAY S
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |