Peran Masyarakat dalam Mencegah Konflik Sosial untuk Mewujudkan Peternakan Sapi Berkelanjutan (Studi Kasus di Desa Bolok Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang)

Detail Cantuman

Tesis

Peran Masyarakat dalam Mencegah Konflik Sosial untuk Mewujudkan Peternakan Sapi Berkelanjutan (Studi Kasus di Desa Bolok Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang)

XML

ABSTRAK
Ermaningsih Y. Susang, NIM: 1711060012, Program Studi PIPS, Program Pascasarjana Universitas Nusa Cendana 2017. Penelitian ini berjudul: “ Peran Serta Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial Untuk Mewujudkan Peternakan Sapi Berkelanjutan ( Studi Kasus di Desa Bolok Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang)” . Pembimbing I; Prof.Dr. I Gusti Bagus Arjana,M.S dan Pembimbing II Ir.Franky M. Telupere,M.S.Ph.D.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menginterpretasikan: 1) Peran masyarakat dalam mencegah terjadinya konflik sosial di desa Bolok; 2) Mengetahui jenis konflik yang terjadi dalam masyarakat desa Bolok; 3) Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mempertahankan sistem beternak berkelanjutan di Desa Bolok.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (Mixed Methods) yakni melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif . Jenis Penelitian adalah Studi Kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Fokus penelitian adalah: 1) deskripsi budaya peternakan sapi di Desa Bolok; 2) Konflik sosial yang terjadi di Desa Bolok; 3) Potensi Konflik Sosial di Desa Bolok; 4) Pencegahan konflik sosial di Desa Bolok; 5) Peternakan sapi berkelanjutan di Desa Bolok. Metode analisis menggunakan Analisis Interaktif (Miles n’ Huberman).
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelesaian konflik sosial dilakukan melalui peran tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa. Jenis konflik sosial adalah minim interaksi sosial pemilik lahan dengan peternak sapi. Para tokoh sebagaimana disebutkan diatas memegang peranan yang sangat besar dalam mengatasi konflik sosial yang terjadi sehingga tidak berkembang menjadi konflik yang laten dan besar. Tokoh adat misalnya sangat memahami mekanisme ganti rugi sebagai kompensasi kerugian secara adat sehingga ada kepastian penerapan sanksi terhadap suatu keadaan rugi yang diderita oleh pihak petani. Tokoh agama sebagai salah satu komponen sosial kemasyarakatan juga berperan meredam konflik yang terjadi sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya konflik yang berbuah pada kekerasan. Selain itu peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat sebagai fasilitator sekaligus mediator sosial kemasyarakatan memainkan peran yang signifikan dan tentunya memastikan bahwa setiap konflik sosial harus diselesaikan secara baik dengan semangat kekeluargaan.
Kata Kunci: konflik, peran masyarakat, peternakan berkelanjutan.


Detail Information

Item Type
Tesis
Penulis
Student ID
1711060012
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. I Gusti Bagus Arjana M.S - 195101171978031002 - Dosen Pembimbing 1
FRANKY M S TELUPERE - 196309181987121001 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Prof. Dr. Simon Sabon Ola, M.Hum - 196503221992031001 - Ketua Penguji
Uda Geradus - 195812311986031021 - Penguji 1
Kode Prodi PDDIKTI
87120
Edisi
Published
Departement
Pendidikan IPS
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
871.20 Sus P
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA