Karakteristik Puitik Dan Makna Torok Dalam Tuturan Ritual We’e Mbaru Niang Masyarakat Todo Kecamatan Satar Mese Utara Kabupaten Manggarai

Detail Cantuman

Skripsi

Karakteristik Puitik Dan Makna Torok Dalam Tuturan Ritual We’e Mbaru Niang Masyarakat Todo Kecamatan Satar Mese Utara Kabupaten Manggarai

XML

Penelitian ini mengkaji Karakteristik Puitik dan Makna TorokDalam Tuturan Ritual We’e Mbaru Niang Masyarakat Todo Kecamatan Satar MeseUtara Kabupaten Manggarai. Torok yang dipandang sebagai doa yang menyertairitus. Torok mengungkapkan keyakinan dan kepercayaan masyarakat Manggaraidengan adanya hubungan manusia dengan semesta, manusia, leluhur, dan Tuhan.Torok memiliki kekhasan bunyi beragam, seperti, bunyi efoni, kakofoni, danmenyarankan makna tertentu. Teori yang digunakan adalah Strata Norma Ingardendan Semiotik Roland Barthes. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Sumber data diperoleh dari informan yang telah memenuhi kriteria purposive. Hasilpenelitian: 1) Lapis bunyi, bunyi efoni terdapat vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, bunyi sengau/m/, n/, /ng/, /ny/ mengantarkan suasana menyenangkan, harmonis, sakral danmengkhawatirkan, sedangkan bunyi kakofoni, seperti konstruksi bunyi /k/, /p/, /t/, dan/s/ . 2) Lapis arti, penutur memperdalam ungkapan doa permohonan manusia kepadamanusia, semesta, leluhur, dan Tuhan. 3) Lapis ketiga berupa objek, seperti Mori,empo, empo inewai, ema, tuak, mbaru, ngaran, niang, manuk, golo, ngando, tana,ba’a, lukang, para, kilo, sida, toni, gong, ngalor, beas, tacik, poco, wela, wua, bekek,ranga, pa’ang olo ngaung musi, pucu, natas, beo, pa’ang be le, manuk cepang, danniang. Latar waktu ai to’ong ‘sebentar’, dan malam hari. Latar tempat di mbaruniang, dan beo. Latar suasana, suasana sakral, suci, harmonis, kekhawatiran. Tokohutama yang diwakili oleh laku (penutur), sedangkan tokoh tambahan, Mori, meu,empo, empo inewai, ema agu ende, Morin agu Ngaran, ise, ite, tite, lite, kilo, pa’angolo ngaung musi, pa’ang be le, ata koe, ata tu’a. Dunia penutur menuturkan cintaterhadap (manusia, semesta, leluhur, dan Tuhan). 4) Lapis dunia, penuturmengindikasikan arti dan maksud tuturan yang disampaikan, dan terdapatpermenenungan manusia. 5) Lapis metefisika, penutur merefleksi kebudayaanmasyarakat Manggarai khsuusnya di Todo. Hasil penelitian dapat digarap denganteori Semiotik Roland Barthes: 1) Makna denotasi, secara keseluruhan berdenotasisebagai ungkapan (doa) manusia kepada sesama, semesta, leluhur, Tuhan. 2) Maknakonotasi, adanya kepercayaan manusia tentang keberadaan wujud tertinggi. 3) Mitos,adanya kepercayaan orang Manggarai terhadap‘Mori’ sebagai sumber kehidupan danxvkekuatan manusia dalam menjalani kehidupan. Mitos lainnya, keyakinan terhadaprumah yang dipandang penting oleh masyarakat Manggarai karena mengandung nilaidan pandangan tertentu.
Kata Kunci: Karakteristik Puitik, Makna Torok Ritual We’e Mbaru Niang, Sastra Lisan


Detail Information

Item Type
Penulis
QUIRINUS JELALU - Personal Name
Student ID
1801010215
Dosen Pembimbing
Hayon G. Nico - 195808061986011001 - Dosen Pembimbing 1
MARSELUS ROBOT - 196106011990031001 - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Hayon G. Nico - 195808061986011001 - Ketua Penguji
Marselus Robot - 196106011990031001 - Penguji 1
Alex Djawa - 196108051993031001 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
88201
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
882.01 JEL K
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA