Skripsi
Sejarah Migrasi Suku Helong Dari Kupang Ke Pulau Semau Pada Abad Ke Xvii
XMLTujuan yang dicapai adalah untuk mengetahui proses migrasi Suku Helong ke Pulau Semau pada abad Ke –XVII dan kehidupan sosial dan budaya suku Helong ketika menempati Pulau Semau pada abad ke- XVII. Lokasi dalam penelitian ini adalah di pulau Semau yang merupakan tempat bermigrainya suku Helong. Penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini yaitu sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik analisis sejarah yakni heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan, (1) Proses migrasi suku Helong ke Pulau Semau dikeranakan situasi di Kupang yang dirasa kurang aman karena sering terjadinya peperangan antara Portugis dan Belanda. Selain peperangan ada pula alasan mengap amasyarakat suku Helong melakukan migrasi lagi ke pulau Semau, karena Portugis dengan taktiknya memintah kepada Koen Kudang Laiskodat II tanah selebar kulit kerbau maka tanpa rasa curiga Koen Kudang Laiskodat II pun menyanggupi permintaan dari Portugis namun ternyata Koen KudangLaiskodat II di tipu oleh Portugis sehingga dia bersama dengan keluarganya diusir dari kediaman mereka karena lokasi tersebut telah menjadi milik Portugis. Akhirnya timbullah peperangan yang hebat antara portugis dan Koen Kudang sehingga dalam pertempuran itu Koen Kudang berserta anak buahnya ditangkap dan dipenjarakan oleh Portugis. (2) Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Helong di Pulau Semau sejak abad ke XVII Sistem kekerabatan masyarakat Suku Helong yang terkecil adalah keluarga inti, yang bergabung menjadi keluarga luas terbatas (ngalo). Beberapa ngalo membentukklan (ingu) yang dipimpin seorang pemimpin klan (kokaana) setiap turunan tersebut. Dalam hal strata sosial, masyarakat Helong zaman dahulu terbagi menjadi tig alapisan, yaitu raja (usif), masyarakat(tob)dan hamba sahaya (ata). Selain itu suku Helong mempunyai banyak sekali budaya. Ada beberapa budaya yang hilang karena tidak ada yang mau meneruskannya seperti Dedahelen, makan baru. Namun budaya yang masih dipertahankan sampai sekarang adalah pernikahan ,kematian dan Tarian Lingae.
Kata Kunci : Sejarah, Migrasi, Sosial, , Budaya
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Christin Destiwince Solet - Personal Name
|
Student ID |
1601090080
|
Dosen Pembimbing |
DJAKARIAH - 196612051991031002 - Dosen Pembimbing 1
SUSILO SETYO UTOMO - 198906242014041001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
MALKISEDEK TANEO - 196704021994031003 - Ketua Penguji
Djakariah - 196612051991031002 - Penguji 1 Susilo Setyo Utomo - 198906242014041001 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
87201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Pendidikan Sejarah
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2022 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
872.01 SOL S
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |