Skripsi
Sejarah Kerajaan Labala Di Lembata Pada Masa Pemerintahan Raja Kiwan Mayeli Tahun 1879-1897
XMLMasalah penelitian adalah (1) Bagaimana sejarah kerajaan Labala pada masa pemerintahan Raja Kiwan Mayeli Tahun 1879-1897 (2) Bagaimanakah kebijakan yang diterapkan oleh Raja Kiwan Mayeli pada masa pemerintahan tahun 1879-1897 untuk membangun wilayah kerajaan Labala di Lembata. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan sejarah kerajaan Labala pada masa pemerintahan raja Kiwan Mayeli tahun 1879-1897 dan kebijakan-kebijakan apa saja yang diterapkan oleh raja Kiwan Mayeli pada masa pemerintahan tahun 1879-1897 untuk membangun wilayah kerajaan Labala di Lembata. Lokasi penelitian adalah bekas wilayah Kerajaan Labala yang dipusatkan di Desa Leworaja, Kecamatan Wulandoni. Teknik penentuan informan dilakukan dengan cara Purposive Sampling, yaitu penentuan informan berdasarkan pertimbangan peneliti. Sumber data penelitian ini yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis sejarah yang dilakukan dengan langkah heuristik, Verifikasi (kritik sumber), interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kerajaan Labala pada tahun 1879-1897 dipimpin oleh seorang raja yang berasal dari suku Lamarongan, bukan dari keturunan asli suku Mayeli. Karena keturunan darah raja dan juga kahrisma kepemimpinan yang dimiliki Kiwan Gelu Ama maka beliau diangkat oleh tua-tua adat kerajaan Labala dan dilantik menjadi raja. Setelah resmi menjadi raja, Kiwan Gelu Ama mengubah nama menjadi Kiwan Mayeli. Kebijakan politik kerajaan Labala memiliki 18 wilayah kekuasaan (kampung) dengan struktur pemerintahan yang sudah diatur setiap pejabat dan suku-suku yang diangkat raja menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai jabatan. Kebijakan sosial kerajaan Labala masyarakat Labala hidup dengan aman dan tentram, pada masa itu kerajaan Labala menganut sistem kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat sangat aman dan tentram karena sistem perkawinan yang diterapkan adalah sistem perkawinan antar sesama suku dalam sekampung. Kebijakan kebudayaan kerajaan Labala sudah memiliki beragam budaya lokal yang diciptakan dan dihasilkan oleh masyarakat. Kebijakan ekonomi lebih berfokus pada pada penanaman tanaman umur panjang di wilayah kerajaan karena wilayah kekuasaan kerajaan lebih dominan di daerah pedalaman, dengan kehidupan ekonomi yang berpijak pada hasil kebun dan hasil laut.
Kata Kunci: Sejarah, Kerajaan, Pemerintahan.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Stefiana Hua - Personal Name
|
Student ID |
1601090103
|
Dosen Pembimbing |
Joni J. A. Ninu,M.Pd. - 196506281993031002 - Dosen Pembimbing 2
|
Penguji |
Andreas Ande - 196210101989031004 - Ketua Penguji
Drs. Joni J. A. Ninu, M.Pd - 196506281991031002 - Penguji 1 Melkisedek Taneo - 196612051991031002 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
87201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Pendidikan Sejarah
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2021 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
872.01 Hua S
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |