Makna Simbolik Kuda Dan Kerbau Dalam Pelaksanaan Pembayaran Belis Bagi Masyarakat Sumba di Desa Weihura, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat

Detail Cantuman

Skripsi

Makna Simbolik Kuda Dan Kerbau Dalam Pelaksanaan Pembayaran Belis Bagi Masyarakat Sumba di Desa Weihura, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat

XML

Tujuan dari peneitian ini adalah (1) Untuk mengetahui dan menganalisa proses pelaksanaan pembayaran belis pada masyarakat Desa Weihura Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, (2) Untuk mengetahui dan menganalisa makna simbolik Kuda dan kerbau dalam pelaksanaan pembayaran belis bagi masyarakat Desa Weihura, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat. Peneitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni; observasi, wawancara, dan penelahaan dokumen. Hasil analisis data dalam penelitian ini menjelaskan tentang belis dalam budaya sumba. Belis dalam budaya Sumba merupakan kewajiban laki-laki yang diberikan kepada perempuan ketika ingin mengarungi bahtera rumah tangga. Belis adalah pemberian laki-laki dalam bentuk hewan dan sejumlah barang berharga yang telah ditentukan dalam adat untuk digunakan pada saat berlangsungnya pembayaran belis. Hewan yang digunakan dalam proses pembayaran belis terdiri dari kuda dan kerbau. Barang-barang terdiri dari parang, tombak, mamuli, kain, sarung, dan gading. Hasil dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan pembayaran belis bagi masyarakat Sumba terdapat tiga tahap, yaitu (1) Hunga (ke rumah pihak keluarga perempuan), (2) Paherang ina ama (ke rumah pihak keluarga laki-laki), (3) Kedde (pindahnya perempuan ke rumah laki-laki). Makna kuda dalam belis budaya adat Sumba adalah, (1) kesakralan hubungan lak-laki dan perempuan, (2) simbol ikatan dasar keseriusan hubungan laki-laki dan perempuan, (3) keperkasaan laki-laki, (4) simbol harga diri laki-laki, (5) keberanian laki-laki dan (6) simbol laki-laki bertanggung jawab sedangkan makna kerbau adalah, (1) kesakralan hubungan laki-laki dan perempuan (2) sebagai simbol status sosial tinggi, dan (3) sebagai simbol kemapanan pria dalam hal ekonomi, (4) sebagai simbol ucapan terima kasih laki-laki terhadap keluarga perempuan yakni: ayah, ibu, om (paman), saudara-saudari kandung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada pelaksanaan pembayaran belis ada tiga tahap yang harus dilakukan oleh masyarakat Desa Weihura. Kuda dan kerbau sebagai hewan antaran belis memiliki makna tertentu dalam pelaksanaan pembayaran belis, makna tersebut antara lain: kuda sebagai simbol kesakralan hubungan laki-laki dan perempuan, simbol keseriusan hubungan laki-laki dan perempuan, keberanian, keperkasaan, harga diri seorang laki-laki dan tanggung jawab laki-laki terhadap perempuan, sedangkan kerbau sebagai simbol kesakralan hubungan laki-laki dan perempuan, status sosial, kemapanan, dan ucapan terima kasih laki-laki terhadap keluarga perempuan. Saran dari penelitian ini adalah hendaknya masyarakat Sumba khususnya masyarakat Desa Weihura tetap mempertahankan tradisi pembayaran belis sesuai dengan tradisi para leluhur yakni laki-laki membayar belis harus menggunakan kuda dan kerbau sesungguhnya bukan menggunakan kuda dan kerbau dalam bentuk uang karena bagi para leluhur kuda dan kerbau merupakan hewan yang sakral dalam perkawinan.
Kata Kunci : Makna Simbolik, Kuda, Kerbau, Belis


Detail Information

Item Type
Penulis
ARNIANA WUKA LALU - Personal Name
Student ID
1603030032
Dosen Pembimbing
ARIS LAMBE - 196205021990031001 - Dosen Pembimbing 1
Susana C. L Pellu, S.Sos, M.Si-197110222005012001 - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Aris Lambe - 196205021990031001 - Ketua Penguji
Susana C. L Pellu, S.Sos, M.Si-Nip. 197110222005012001 - - Penguji 1
Josep Emanuel Jelahut - 196412241992031003 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
69201
Edisi
Published
Departement
sosiologi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
692.01
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA