Kurangnya Minat Kaum Milenial Terhadap Tradisi Kesenian Lokal (Seni Musik Dan Seni Tari) (Studi Kasus Di Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai)

Detail Cantuman

Skripsi

Kurangnya Minat Kaum Milenial Terhadap Tradisi Kesenian Lokal (Seni Musik Dan Seni Tari) (Studi Kasus Di Desa Bulan, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai)

XML

Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui dan menganalisis faktor penyebab kurangnya minat kaum milenial terhadap tradisi kesenian lokal di Desa Bulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ketegangan budaya (cultural lag) dan teori belajar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan studi literatur. Penentuan informan dengan menggunakan purposive sampling, sehingga yang menjadi informan adalah kaum milenial 4 orang, orang tua 3 orang dan tokoh adat 2 orang. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, informasi dari para informan (Tokoh adat dan Orang tua) menunjukkan bahwa hampir tidak ada dari generasi milenial yang ikut terlibat dalam pementasan tradisi kesenian lokal apabila adanya prosesi upacara adat di desa. Adapun faktor yang menyebabkan kurangnya minat kaum milenial di Desa Bulan dipengaruhi oleh faktor internal yaitu faktor pemahaman kaum milenial terhadap tradisi kesenian lokal, sikap kaum milenial terhadap tradisi kesenian lokal, dan tindakan kaum milenial terhadap tradisi kesenian lokal; dan faktor eksternal yaitu efek modernisasi, lingkungan sosial, lingkungan keluarga, motivasi dari tokoh adat dan wadah/tempat pembelajaran kesenian lokal. Saran bagi kaum milenial sebaiknya menjaga kelestarian tradisi kesenian lokal dengan ikut aktif bergabung apabila adanya pelatihan kesenian lokal (seni musik dan tari). Kedua, bagi tokoh adat, perlu diadakannya sosialisasi untuk kaum milenial agar mereka bisa memahami pentingnya pelestarian kesenian lokal khususnya tentang seni tari dan musik dan disertai praktek atau cara memperagakannya. Ketiga, bagi sekolah, perlu adanya metode pembelajaran yang membahas tentang kesenian lokal dan prakteknya, diadakan ekstrakurikuler tentang kesenian lokal, mengadakan pentas seni atau buat perlombaaan tentang kesenian lokal agar generasi selanjutnya termotivasi dan semangat untuk mempelajarinya. Kemudian bagi masyarakat atau pemerintah, untuk menyediakan wadah/tempat pembelajaran kesenian lokal, misalnya sanggar seni.


Detail Information

Item Type
Penulis
Yasinta Eufraisa - Personal Name
Student ID
1703030067
Dosen Pembimbing
Penguji
Drs.Herman Y. Utang,L.Ph - 196602212006041001 - Ketua Penguji
Dr. Hotlif A. Nope, S. Sos, MA - 197711242005011002 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
69201
Edisi
Published
Departement
Sosiologi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
692.01 Euf K
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA