Skripsi
Makna Tradisi Hengaddu Bagi Orang Sabu (Di Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Kota Kupang)
XMLTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Fungsi Tradisi Hengaddu bagi kehidupan bermasyarakat orang Sabu, makna dari tradisi Hengaddu, dan alasan mengapa orang Sabu di Kelurahan Nunbaun Sabu masih mempertahankan tradisi Hengaddu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dalam menganalisa data yang diperoleh dari lapangan dengan teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam (indepth interview), serta studi dokumentasi. Dalam menentukan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan informan yang diwawancarai digunakan 8 orang yang terdiri dari tokoh adat 3 orang, tokoh agama 1 orang, tokoh masyarakat 1 orang, masyarakat biasa 2 orang dan kaum muda 1 orang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Interaksi Simbolik, teori ini mengatakan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan pihak-pihak lain, dengan perantaraan lambang-lambang tersebut, maka manusia memberikan arti pada kegiatan-kegiatannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi dari tradisi Hengaddu bagi masyarakat Sabu di Kelurahan Nunbaun Sabu ialah sebagai media komunikasi dan interaksi untuk menyambut seseorang dalam pertemuan pertemuan acara adat, pernikahan, kenoto atau masuk minta, kedukaan dan juga sebagai media penyelesaian konflik. Makna tradisi Hengaddu bagi masyarakat Sabu di Kelurahan Nunbaun Sabu ialah sebagai simbol penghormatan, penghargaan, persaudaraan, kekeluargaan, kerendahan hati, ucapan terima kasih, ucapan syukur, ungkapan kasih sayang, simbol simpati dan empati, ungkapan sukacita, salam perpisahan, simbol perdamaian, simbol permintaan maaf dan tradisi Hengaddu dalam makna sosiologi ditandai sebagai simbol interaksi dan komunikasi tanpa memandang jenis kelamin, umur, agama, ras dan etnis. Alasan masyarakat Sabu masih mempertahankan tradisi Hengaddu karena sudah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang dan menjadi identitas orang Sabu yang memiliki nilai-nilai norma yaitu nilai musyawarah, nilai persaudaraan, nilai toleransi beragama, nilai tanggung jawab, nilai gotong royong, nilai kebersamaan, nilai keadilan dan nilai sopan santun. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa fungsi tradisi Hengaddu bagi orang Sabu di Kelurahan Nunbaun Sabu ialah sebagai media komunikasi dan interaksi. Makna tradisi Hengaddu bagi orang Sabu di Kelurahan Nunbaun Sabu memiliki makna yang sangat mendalam dan memiliki makna sosiologi. Alasan masyarakat Sabu masih mempertahankan tradisi Hengaddu karena memiliki nilai-nilai. Maka ada beberapa upaya yang dilakukan agar tradisi Hengaddu tetap bertahan dan tidak hilang dari kehidupan orang Sabu, yaitu dengan adanya upaya dari keluarga, upaya dari masyarakat dan juga upaya dari lembaga pendidikan untuk mendukung dan mendorong generasi muda agar melestarikan dan mengembangkan tradisi Hengaddu
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
Haryati Octaviani Bangngu - Personal Name
|
Student ID |
1503030009
|
Dosen Pembimbing |
Lenny S.Bire Manoe - 198009152005012003 - Dosen Pembimbing 2
|
Penguji |
Blajan Konradus - 196102191988031001 - Ketua Penguji
Lenny Sofia Bire Manoe - 198009152005012003 - Penguji 1 |
Kode Prodi PDDIKTI |
69201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Sosiologi
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2022 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
692.01 Bangngu M
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |